Author Archives: Mathetes

Pemulihan Sempurna dari TUHAN

Zakharia 1:7-17 englihatan pertama dari TUHAN untuk Zakharia: seorang (malaikat) menunggang kuda merah, dan di belakangnya ada kuda-kuda berwarna merah, merah jambu, dan putih. Ketika Zakharia menanyakan apa fenomena itu, seorang malaikat menjelaskan kepadanya bahwa itu adalah utusan yang TUHAN … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia | Leave a comment

Firman TUHAN Tetap Selamanya

Zakharia 1:1-6 UHAN telah sangat marah kepada leluhur umat TUHAN, karena itu, sekarang firman TUHAN kepada umat-Nya adalah: “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepada-Mu; jangan seperti leluhurmu yang tidak mau mendengarkan dan mentaati TUHAN melalui nubuatan para nabi.” (ayat … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia | Leave a comment

Ketika Seorang Pemimpin Jatuh dalam Dosa

Ezra 10:7-44 da waktunya pengakuan dosa dilakukan dihadapan orang lain atau dihadapan jemaat, ketika dosa itu serius dan dosa itu dilakukan oleh orang yang tergolong sebagai pemimpin. Tidak hanya pengakuan dosa secara verbal atau tertulis, tetapi juga menjalankan suatu tindakan/perbuatan … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Pemimpin yang Inspiratif dan Berintegritas

Ezra 10:1-6 erbuatan/perilaku seorang pemimpin menjadi trigger bagi umat untuk bergerak. Ezra berdoa dan mengaku dosa sambil menangis bersujud di sepan Rumah TUHAN. Itu membat banyak orang berhimpun dalam jumlah yang sangat besar–laki-laki, perempuan, dan anak-anak–yang juga turut menangis dengan … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Ketika Para Pemimpin Melakukan Dosa

Ezra 9:1-15 mat TUHAN kembali menjalani hidup yang dipulihkan, mereka pulang dari tanah pembuangan dan perbudakan Babel, Bait Allah sudah berdiri untuk beribadah, dan tembok kota Yerusalem dan Yehuda sudah dibangun kembali (ayat 9). Secara lahiriah, kehidupan umat TUHAN menunjukkan … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment