Validasi Illahi untuk Orang Percaya

1 Yohanes 5:6-13

Dalam tradisi setempat yang berlaku saat itu, sesuatu dinyatakan sebagai kebenaran–menurut hukum apabila divalidasi atau diverifikasi oleh para saksi. Klaim seseorang dinyatakan valid apabila ada saksi yang mendukungnya. Kristus adalah Mesias bukan sekedar klaim, mnelainkan adalah kebenaran sebab telah divalidasi oleh tiga saksi: air, darah, dan Roh Allah.

Sebelum memulai pelayanan-Nya, Tuhan Yesus dibabtis oleh Yohanes, dan pada saat itu keluar dari air, langit terbuka, kemudian Roh Allah turun ke atas-nya dalam rupa burung merpati dan ada suara Allah Bapa yang terdengar dari sorga menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi dan yang kepada-Nya Bapa berkenan (Mat. 3:13-17). Di sini ada kesaksian berupa air (baptisan), validasi Roh Kudus, dan validasi dari Allah Bapa.

Pada waktu kematian-Nya, Tuhan Yesus menumpahkan darah di atas kayu salib–di mana kematian-Nya (cara, waktu, tempat) tepat sesuai dengan nubuatan-nubutan di kitab taurat dan mazmur, dan para nabi tentang Mesias yang akan datang menyelamatkan manusia. Sehingga, Kemesiasan dan Keallahan Tuhan Yesus itu telah tervalidasi sebagai kebenaran. Bukan klaim pribadi, bukan sekedar argumentasi.

Sekalipun mungkin orang bisa membantah kesaksian dan argumen manusia (para rasul), namun tidak akan bisa membantah kesaksian dan validasi dari Allah sendiri. Sebab Allah lebih besar daripada kesaksian manusia. Sepintar apapun seseorang berbicara atau berargumentasi, akan selalu bisa dikalahkan; tetapi ketika kesaksiannya dilandasi oleh validasi dari Allah, maka orang lain tidak akan bisa membantahnya–hanya bisa menerima atau menolak.

Yohanes menyatakan bahwa pengajaran-pengajaran yang saat itu beredar, yang menolak Tuhan Yesus Kristus sebagai Allah Sejati sekalipgus Manusia Sejati, merupakan pengajaran yang sesat, yang bertentangan dengan kesaksian Allah sendiri; dan itu berarti ia menghujat Allah, sebab menganggap Allah sebagai pembohong.

Yohanes kemudian menyatakan isi kesaksian yang benar, yaitu Injil yang benar: Allah telah memberikan hidup kekal kepada manusia, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya, sehingga barangsiapa memiliki (percaya kepada) Anak Allah, maka ia akan memiliki hidup kekal itu–dan sebaliknya, orang yang tidak memiliki Anak Allah, maka ia tidak memiliki hidup kekal itu–siapapun dia, apapun yang diyakininya, apapun yang dilakukannya.

Tujuan Yohanes adalah: supaya orang percaya tidak lagi dikacaukan atau dibuat ragu oleh pengajaran-pengajaran yang sesat, melainkan agar orang percaya tahu dan yakin bahwa mereka telah memiliki hidup yangt kekal, karena mereka telah percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat yang diutus oleh Allah Bapa.

Penerapan:
Memohon agar semakin besar validasi Allah atas hidup saya, bukan dengan upaya atau argumen atau perkataan atau perbuatan saya, melainkan karena penyertaan Allah yang nyata dan tak terbantahkan yang bisa dilihat oleh orang lain.

Views: 6

This entry was posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.