Menerapkan kasih Allah Menumbuhkan Damai Sejahtera

1 Yohanes 5:17-21

Menerapkan kasih Allah kepada orang lain akan menolong orang percaya untuk memiliki damai sejahtera–tidak ada kekuatiran atau ketakutan di hadapan Allah. Seorang anak Allah yang mengasihi orang lain akan ditolong untuk tidak merasa bersalah dan takut kepada penghakiman Allah, sebab ia memiliki keyakinan bahwa Allah telah mengasihi dia, sehingga ia bisa mengasihi orang lain.

Yohanes menyatakan bahwa penerapan kasih kepada orang lain itu akan menyempurnakan kasih–ini menunjukkan bahwa kasih itu multi-dimensi, tidak hanya masalah punya perasaan atau tindakan. Ada dimensi keyakinan yang terbangun: ornag percaya akan memiliki keyakinan pada hari penghakiman di hadapan Tuhan. Orang percaya yakin bahwa hidupnya dterima oleh Tuhan sebab ia sudah hidup mengasihi, seperti Tuhan Yesus juga sudah mengasihi orang selama berada di dunia ini. Maka orang percaya memiliki damai sejahtera dengan Allah, sebab tidak ada ketakutan untuk dihukum oleh Allah (ayat 17-18).

Kembali Yohanes menekankan, bahwa kemampuan mengasihi orang lain itu bukan dari diri sendiri, melainkan karena Allah sudah lebih dahulu mengasihi orang percaya. Tidak ada orang yang bisa mengasihi tanpa lebih dahulu dikasihi oleh Allah. Orang yang mengasihi Allah pasti tidak membenci orang lain, sebab bagaimana ia bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan kalau ia tidak bisa mengasihi orang lain yang kelihatan. Maka, ciri orang yang di dalam Tuhan dan mengasihi Tuhan adalah: ia mengasihi orang lain (ayat 19-21).

Penerapan:
Bersyukur saya sudah mengalami kasih Allah, dan saya sudah mengalami kasih dari istri saya. Berdoa agar kesadaran akan kasih Allah dan kasih istri saya itu terus-menerus memenuhi pikiran saya, sehingga saya hidup dalam damai sejahtera, tanpa ketakutan akan penghukuman;.

Views: 1

This entry was posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.