Mengasihi Orang Lain akan Menumbuhkan Iman

1 Yohanes 4:11-16

Mengasihi orang lain bukan jalan keselamatan, sebab orang diselamatkan karena kasih karunia Allah melalui iman–bukan melalui perbuatan, termasuk mengasihi orang lain. Tetapi, seorang anak Allah yang telah menerima keselamatan akan terbangun imannya dan keyakinannya akan keselamatannya, kalau dan ketika ia mengasihi orang lain dengan kasih yang telah diterimanya dari Allah di dalam Kristus.

Karena Tuhan sudah sangat mengasihi orang percaya, maka ornag percaya harus saling mengasihi. Ketika seorang mengasihi orang lain, maka ia akan mengalami realitas kehadiran Tuhan di dalam dirinya, yaitu ia bisa merasakan bagaimana isi hati Tuhan ketika mengasihi kita. Orang tidak melihat Tuhan, tetapi orang bisa mengalami/merasakan realitas kaish Tuhan, ketika ia mengasihi orang lain: “Seperti itu hati/kasih Tuhan kepada saya”. Kalau seseorang belum mengasihi orang lain, ia tidak akan bisa memahami kasih, dan dengan demikian ia belum memahami Tuhan, sebab Tuhan adalah kasih (ayat 11-12).

Menerapkan kasih kepada orang lain akan membangun keyakinan iman akan keselamatan orang percaya, keyakinan bahwa ia ada di dalam Tuhan. Sebab, orang bisa saya memiliki pengetahuan/teori bahwa Kristus sudah diutus oleh Bapa untuk menyelamatkan dunia, dan bahwa siapa percaya kepada Kristus maka Tuhan akan tinggal di dalam hidupnya. Tetapi itu bisa jadi akan tetap menjadi teori, tanpa pengalaman yang bisa dirasakan dan diyakini, ketika seseorang belum mengasihi orang lain (ayat 13-16).

Penerapan:
Berdoa memohon kesempatan bisa mengasihi orang lain, supaya saya bisa mengalami dan memahami seperti apa besarnya kasih Allah yang telah dicurahkannya kepada saya.

Views: 2

This entry was posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.