Ketika Ada Salah Langkah

Kejadian 20:1-21:21

Di tengah sukacita dan eforia Sarah karena melahirkan Ishak, muncul masalah yang baru. Di tengah pesta besar penyapihan Ishak, Sarah melihat Ismael mengolok-olok Ishak. Dan itu membuatnya sangat gusar. Dulu Hagar merendahkan Sarah, dan sekarang Ismael mentertawakan Ishak. Ishak dan Ismael tidak bisa hidup bersama–mereka harus dipisahkan.

Ketika Tuhan meneguhkan hati Abraham yang gusar karena permintaan Sarah mengusir Hagar dan Ismael, Ia memakai kata “budakmu” untuk menyebut Hagar. Tuhan mengingatkan bahwa perjanjianNya itu berlaku untuk keturunan Abraham dari Sarah, yaitu Ishak–bukan Ismael. Dan Tuhan berjanji untuk memberkati dan membuat Ismael menjadi suatu bangsa, karena ia juga anak Abraham.

Kemurahan Tuhan yang membuat kesalahan Abraham untuk mengambil Sarah itu tetap menjadi jalan berkat. Tuhan memberkati hasil dari tindakan Abraham yang keliru, karena Tuhan telah mengikat perjanjian dengan Abraham. Tuhan–di dalam kemurahan, kuasa,, dan kedaulatanNya–mampu mengubah kesalahan menjadi jalan berkat. Sekalipun demikian, tetapi ada konsekuensi yang harus ditanggung orang percaya karena kesalahan itu.

Apapun yang terjadi. Sekalipun orang percaya melakukan kekeliruan dalam melangkah. Janji Tuhan itu tetap. Tuhan setia memegang janjiNya. Dan di dalam kemahakuasaan dan kemurahanNya, Tuhan dapat memakai kekeliruan langkah orang percaya sebagai jalan berkat. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Besar kasih setiaNya. Besar kemurahanNya. Besar kasihNya bagi orang yang percaya kepadaNya. Terpujilah Tuhan!

Views: 7

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *