Menjadi Garam dan Terang

Kejadian 14:1-24

Abraham melibatkan diri di dalam urusan penduduk Kota Sodom, karena ia tergerak mendengar Lot mengalami masalah. Sekalipun penduduk Sodom itu sangat jahat di hadapan Tuhan, namun Abraham tidak tinggal ketika ada persoalan yang menimpa. Bagaimana orang percaya melibatkan diri dalam persoalan orang yang tidak percaya–bahkan jahat di mata Tuhan?

(1) Abraham tidak tanggung-tanggung dalam membantu. Ia mengerahkan semua sumber daya yang dimilikinya dan membantu sekuat tenaga sampai persoalannya selesai tuntas.
(2) Abraham menyatakan imannya, ia memberikan perpuluhan kepada Melkisedek sebagai pengakuan bahwa keberhasilannya itu karena pertolongan Tuhan
(3) Abraham menyatakan integritasnya dengan cara bersumpah di hadapan raja Sodom bahwa tidak mengambil keuntungan apapun untuk dirinya pribadi, agar tidak ada orang yang bisa menuduh bahwa ia punya pamrih untuk memperkaya diri melalui perbuatan baiknya.
(4) Abraham menghargai jerih-payah orang lain dengan memperjuangkan agar orang-orang yang sudah berjuang bersama dirinya memperoleh bagian dari jerih payah mereka.

Orang percaya bukan berasal dari dunia dan tidak boleh menjadi bagian dari dunia. Tetapi mereka ditempatkan di tengah dunia, untuk menjadi saksi Tuhan–dengan menunjukkan iman dan integritas, dan berbuat baik untuk orang lain. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16).

Views: 8

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *