Iman yang Bekerja

Kejadian 6:1-22

Fakta yang terjadi setelah kejatuhan manusia: kejahatan manusia semakin besar, secara terus-menerus setiap imajinasi dan niat manusia itu jahat semua di hadapan Tuhan, sampai-sampai Tuhan sangat berduka dan menyesal telah menciptakan manusia. Sehingga Tuhan merencanakan untuk membinasakan bumi seisinya dengan air bah. Sebuah prospek yang sangat mengerikan. Tetapi, Nuh mendapatkan kasih karunia Tuhan.

Nuh adalah seorang yang adil dan benar, tidak bercela di tengah generasinya yang sudah begitu rusak oleh dosa. Nuh adalah seorang yang hidup berjalan dengan Tuhan: memiliki pergaulan dengan Tuhan dan mentaati kehendak Tuhan. Kepada Nuh Tuhan menyatakan rencana-Nya, dan kepada Nuh beserta keluarganya Tuhan menyatakan belas kasihan-Nya. Kepada Nuh Tuhan mengikat perjanjian-Nya untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya.

Ibrani 11:7 mencatat Nuh sebagai orang yang beriman. Imannya ditunjukkan dengan ketekunan untuk mentaati pernyataan Tuhan tentang hukuman yang akan datang dan perintah untuk membuat bahtera yang akan dipakai Tuhan untuk menyelamatkan dari kebinasaan. Di tengah kejahatan dan ketidakpercayaan yang ada di sekitarnya–termasuk di antara keluarganya sendiri.

Di dalam kesabaran-Nya, Tuhan masih memberi kesempatan selama 120 tahun (pada saat proses pembuatan bahtera) kepada generasi Nuh untuk bertobat dan diselamatkan, namun mereka tidak menanggapi kemurahan Tuhan, sehingga mereka binasa (1 Petrus 3:20).

Views: 7

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *