Hidup yang Bekenan kepada Tuhan

Kejadian 4:1-5:32

Pada awalnya, Kain dan Habel tumbuh bersama dan belajar untuk beribadah kepada Tuhan. Ditunjukkan dengan kenyataan bahwa keduanya mempersembahkan korban kepada Tuhan. Persoalan muncul ketika persembahan Habel diterima, sedangkan persembahan Kain ditolak oleh Tuhan. Namun ini sebenarnya puncak gunung es. Ada masalah yang lebih mendasar.

Mengapa ditolak? Firman Tuhan kepada Kain: “Kalau engkau berbuat baik, akankah engkau ditolak?”. Kesimpulannya, ada yang salah (tidak baik) di dalam persembahan Kain. Atau, hidup Kain yang tidak baik (jahat– 1 Yoh 3:12), sehingga persembahannya tidak diterima oleh Tuhan. Ibrani 11:4 mencatat: Habel mempersembahkan korban yang lebih baik karena iman kepada Tuhan.

Habel orang beriman, hidupnya benar di hadapan Tuhan, persembahannya diterima oleh Tuhan. Kain, sebaliknya, adalah orang yang tidak beriman. Hidupnya tidak benar (ada kemarahan, iri hati, niat untuk membunuh) d hadapan Tuhan. Ketika ditegur oleh Tuhan, bukannya bertobat, justru membunuh adiknya karena kemarahan, iri, dan kebenciannya kepada Habel yang dibenarkan oleh Tuhan.

Henokh adalah contoh lain seseorang yang beriman kepada Tuhan, yang hidupnya berjalan bersama Tuhan, sehingga berkenan kepada Tuhan. Jalan hidup Henokh berbeda dari manusia pada umumnya, karena ia bergaul dengan dan berjalan dengan Allah (walk with God). Ibrani 11:5 mencatat: Henokh berkenan kepada Allah karena ia beriman kepada Allah, ia percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Hidup yang berkenan atau yang diterima oleh Tuhan: percaya kepada Tuhan dan bersungguh-sungguh untuk mencari Tuhan (dalam penyembahan, dalam ketataatan).

Views: 7

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *