God’s Chemistry

Lukas 1:39-56

Allah memiliki sifat/karakter tertentu; dan karenanya, Ia bekerja atas orang-orang yang hidupnya berpadanan dengan karakter-Nya. Ada orang yang mendapat kasih karunia-Nya, ada orang yang justru ditolaknya. Karakter dan kehidupan orang menjadi pertimbangan cara Allah memperlakukan dirinya.

Allah menepati perkataan-Nya. Maria pergi ke rumah Elizabet, dan mendapati penggenapan janji Allah: Elizabet (yang sudah tua dan mandul) benar-benar hamil, dan ketika mendengar salam Maria, ia dipenuhi Roh Kudus dan bernubuat tentang Anak yang akan dikandung oleh Maria. “Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” (ay. 45)

Allah mengasihi orang yang rendah hati, tetapi Ia mencerai-beraikan orang yang congkak hatinya. Allah meninggikan orang-orang yang lemah, tetapi menurunkan orang-orang yang berkuasa di takhta dunia. Tuhan memuaskan kehausan orang yang lapar, namun membiarkan orang kaya pergi dengan tangan hampa. Tuhan mencurahkan rahmat-Nya kepada orang yang takut akan Dia. Tuhan setia dan akan menepati perjanjian-Nya dengan hamba-hamba-Nya.

Orang sering menyebut chemistry sebagai faktor penentu keberhasilan relasi antar dua pihak. Dan perikop ini bicara soal chemistry antara karakter Allah dan karakter manusia. Kehidupan yang akan menghasilkan relasi yang akrab dengan Allah adalah kehidupan yang: beriman, rendah hati, merasa lemah, tidak sombong, tidak mengandalkan diri sendiri, dan takut akan Tuhan.

Views: 8

This entry was posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *