Menyambut Pekerjaan Roh Kudus dengan Tepat

1 Tesalonika 5:19-22

Pengajaran dan perintah yang praktis terkait heidup bersama khsusnya dalam kaitan ibadah di tengah jemaat. Bagaimana jemaat bisa saling mendukung untuk hidup dalam kebenaran Tuhan. Paulus memberi perintah terkait dengan pernyataan Tuhan yang diberikan kepada jemaat, secara khusus yang melalui pernyataan supranatural kepada jemaat.

Pertama, Paulus memerintahkan jemaat agar tidak memadamkan Roh (ayat 19). Roh Kudus digambarkan sebagai api atau nyala api–ini mengingatkan kepada peristiwa turunnya Roh Kudus yang mengambil wujud seperti lidah-lidah api. Api berfungsi memberi terang, membakar/menyalakan agar berkobar, memberi kehangatan. Karya Roh Kudus bisa dipadamkan ketika orang tidak mau mengakui (menolak) atau tidak mau percaya, dan tidak mau mentaati pernyataan Roh Kudus. Ini ekstem pertama yang bisa terjadi dalam jemaat.

Salah satu tindakan memadamkan Roh Kudus adalah dengan merendahkan atau mencela atau melecehkan pernyataan Tuhan dalam bentuk nubuat-nubuat (ayat 20). Ketika seseorang atau jemaat merendahkan dan tidak memandang berharga nubuat-nubuat, maka Roh Kudus akan berhenti berbicara melalui cara ini. Tuhan tidak lagi menyatakan kehendakNya kepada jemaat.

Kedua, Paulus memerintahkan agar jemaat menguji pekerjaan atau pernyataan yang diklaim sebagai pekerjaan Roh Kudus (ayat 21). Jemaat tidak boleh membabibuta menerima semua pekerjaan yang diklaim dari Roh Kudus–termasuk nubuat-nubuat, sebab seperti telah diajarkan sebelumnya: akan muncul dan telah muncul nabi-nabi dan pengajar-pengajar palsu–mereka pasti mengklaim berasal dari Allah.

Jemaat harus menguji untuk mengidentifikais kebenaran atau kejahatan, dan jemaat harus memegang yang benar, tetapi menolak dan menjauhkan diri dari yang jahat (ayat 22). Bagaimana mengujinya? Dengan prionsip umum dan pengajaran-pengajaran firman Tuhan. Ketika pekerjaan yang dikalim dari Roh Kudus itu bertentangan dengan firman Tuhan, maka itu harus ditolak. Hal ini menolong jemaat mengindari ekstrem: asal menerima saja semua yang diklaim berasal dari Roh Kudus.

Penerapan:
(1) Menguji segala kesan atau pernyataan yang ditangkap atau didengar dari pihak lain dengan prinsip firman Tuhan, dan bersedia untuk tunduk kepada penyataan dari Roh Kudus.
(2) Memohon kepekaan hati dan roh saya untuk bisa menguji dan membedakan suara Roh Kudus.

Views: 2

This entry was posted in 1 Tesalonika, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.