1 Tesalonika 1:1-5
Jemaat Tesalonika adalah jemaat pertama di Eropa yang dilayani Paulus setelah menyeberang dan melayani di kota Filipi. Paulus melayani selama sekitar 21 hari (tiga hari Sabat–Kis. 17:2), tetapi sekalipun masa pelayanannya pendek, namun jemaat Tesalonika tumbuh sebagai jemaat yang sehat, bahkan iman mereka sampai dikenal di wilayah yang luas di provinsi Makedonia dan Akhaya (1 Tim. 1:7). Apa rahasianya, sehingga sekalipun hanyasebentar dilayani, namun hidup jemaat ini bertumbuh begitu pesat di dalam Tuhan?
Paulus mengucap syukur dan terus menyebut jemaat Tesalonika di dalam doa-doanya, dengan selalu mengingat pekerjaan jemaat di dalam iman dan pekerjaan mereka di dalam kasih, serta pengharapan mereka yang teguh di dalam Tuhan Yesus. Jemaat Tesalonika memiliki kehidupan yang nyata bagi Paulus dan orang-orang lain yang menunjukkan iman, kasih, dan pengharapan mereka. Ada 3 hal yang menjadi perhatian Paulus atas hidup jemaat: cara hidup yang menunjukkan iman, kasih, dan pengharapan mereka di dalam Kristus (ayat 1-3).
Paulus juga menyatakan keyakinannya bahwa jemaat Tesalonika itu bisa hidup demikian oleh karena Tuhan telah memilih mereka. Keyakinan akan pemilihan Allah atas jemaat ini didasari pada alasan karena pemberitan Injil Paulus tidak dilakukan dengan mengandalkan kata-kata manusia, tetapi dengan kuasa Roh Kudus, disampaikan dengan keyakinan yang kuat, dan disertai dengan cara hidup Paulus yang mencerminkan Injil itu yang bisa dilihat dengan nyata oleh jemaat (ayat 4-5).
Kunci “keberhasilan” pemberitaan Injil atau pemberitaan Firman Tuhan bukanlah pada kepandaian berkata-kata, melainkan karena: (1) kuasa Roh Kudus, (2) keyakinan pemberita Injil kepada berita Injil dan kuasa Roh Kudus, dan (3) cara hidup atau perilaku pemberita Injil yang sesuai atau konsisten dengan Injil dan Firman Tuhan yang diberitakannya. Sehingga, kalau memang orang akan melayani firman, ia sendiri harus bergantung kepada Roh Kudus–dengan sungguh-sungguh dan tekun berdoa dan sungguh-sungguh mempelajari firman Tuhan dan menerapkannya di dalam hidupnya–sebelum ia mulai memberitakan firman itu.
Pelayanan firman yang didasaridengan kebergantungan kepada kuasa Roh Kudus dan disertai bukti kehidupan nyata yang sesuai firman Tuhan akan menghasilkan kehidupan jemaat yang benar: yang menunjukkan kehidupan yang mnerapkan iman, kasih, dan pengharapan. Tidak bisa hanya dengan teori dan kecakapan bicara atau khotbah–sehingga, bahkan orang yang tidak bisa bicarapun akan bisa dipakai oleh Tuhan selama ia bergantung kepada Tuhan d dalam doa dan ia sendiri memiliki kehidupan yang sesuai dengan apa yang diberitakannya.
Penerapan:
(1) Kalau ingin dipakai Tuhan untuk memberitakan firman-Nya, maka terlebih dahulu saya harus belajar untuk tidak mengandalkan pengetahuan dan kepandaian bicara atau mengajar, tetapi fokus kepada ketekunan berdoa dan ketekunan menerapkan firman Tuhan dalam hidup saya sehari-hari.
(2) Buah atau hasil pelayanan adalah di tangan Tuhan. Tugas hamba Tuhan hanyalah memberitakan firman dan hidup benar–pertumbuhan jemaat akan dikerjakan oleh Tuhan, sebab hanya Tuhan yang bisa mengubah hidup orang: orang bisa menabur atau menyiram, tapi Tuhan yang memberi kehidupan dan pertumbuhan.
Views: 22