Pergumulan Mengimani Kebangkitan Kristus

1 Korintus 15:11-19

Paulus sedang memaparkan argumentasi tentang kebangkitan orang mati, sebab ada di antara anggota jemaat yang tidak percaya kepada kebangkitan orang mati.

Argumen pertama yang diajukan Paulus adalah: jemaat telah percaya kepada berita Injil yang memberitakan bahwa Kristus telah bangkit dari kematian. Kalau memang tidak ada kebangkitan, maka berarti jemaat sudah mengimani sebuah kebohongan! Kalau tidak ada kebangkitan, maka Kristus tentu juga tidak bangkit dari kematian.

Padahal, kebangkitan Kristus memiliki makna yang sangat mendasar bagi hidup orang beriman: (1) kalau Kristus tidak bangkit, berarti berita Injil itu adalah kebohongan; (2) kalau Kristus tidak bangkit, berarti para rasul adalah pembohong; (3) kalau Kristus tidak bangkit, berarti kuasa dosa/maut tidak dikalahkan; (4) orang beriman menjadi orang yang paling memelas: tidak punya pengharapan akan masa depan sama sekali.
Jemaat Korintus menghadapi tantangan yang sama dengan jemaat Tuhan di masa kini: tidak mejadi saksi mata kebangkitan Kristus, tetapi hanya mendengar kesaksian/pemberitaan tentang kebangkitan-Nya.

Betapa mudah untuk tergoncang; betapa mudah untuk goyah iman. Kalau bukan karena kasih karunia dan peneguhan Tuhan, adakah yang bisa bertahan dengan keyakinan ini? Sebab takkan cukup hanya dengan argumen yang logis; harus lebih daripada itu!

Saya membutuhkan pelayanan Roh Kudus yang menyatakan kebenaran kepada saya, yang meneguhkan dan menguatkan iman saya, yang mengokohkan pengharapan saya kepada kenyataan kebangkitan Kristus.

Views: 7

This entry was posted in 1 Korintus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *