Alasan untuk Bersukacita

2 Yohanes 4-6

Apa yang menyebabkan seseorang bersukacita atau bersorak gembira? Bagi Yohanes, hal yang membuatnya sangat bergembira (rejoiced greatly) adalah ketika melihat orang percaya hidup di dalam kebenaran Tuhan, hidup mentaati perintah Tuhan (ayat 4). Sukacita illahi adalah sukacita karena melihat kebenaran Tuhan dijalankan atau dihidupi. Sebaliknya, ketidaktaatan dan pemberontakan kepada perintah Tuhan itu mendatangkan kedukaan dan perkabungan.

Yohanes menulis kepada gereja agar terus melanjutkan untuk tekun melakukan perintah Tuhan yang telah mereka terima, yaitu agar mereka saling mengasihi (ayat 5). Saling mengasihi itu seperti apa? Bukan masalah emosi atau sentimen, tetapi saling mengasihi berarti saling melakukan perintah-perintah Tuhan! “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya” (ayat 6).

Hidup melakukan perintah-perintah Allah adalah ekspresi kasih sejati–kepada Allah dan kepada orang lain. Mengasihi orang lain berarti melakukan kebenaran atau menerapkan perintah Tuhan kepada orang lain. Mengasihi orang lain berarti mengharapkan, mendorong, dan memfasilitasi agar orang lain hidup melakukan perintah Tuhan. Tindakan kasih tidak berhenti kepada ekspresi keramahan atau kemurahan, tetapi ujungnya adalah: diri sendiri dan orang lain hidup melakukan perintah Tuhan.

Penerapan:
Menerapkan kasih kepada orang lain: melakukan apa yang benar kepada mereka dan memfasilitasi mereka untuk melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan.

Views: 24

This entry was posted in 2 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.