Yudas 1:24-25
Doxologi Yudas berisi pujian kepada Tuhan: (1) yang berkuasa menjaga supaya jemaat jangan tersandung, dan (2) yang membawa jemaat dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan (sukacita)di hadapan kemuliaan-Nya. Siapakah Tuhan yang dimaksudkan oleh Yudas? Allah yang esa, yang menyelamatkan (Juruselamat) manusia melalui Tuhan Yesus Kristus, yang layak menerima kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa dari sebelum segal aabad, sekarang, dan sampai selama-lamanya.
Pertama, Tuhan berkuasa menjaga supaya umat jangan tersandung (ayat 24a). Di dalam suratnya Yudas mengingatkan jemaat akan penyusup yang menyesatkan, yang membuat jemaat bisa mengalami keguncangan iman, bahkan kemurtadan. Hanya Tuhan yang bisa menjaga orang percaya dari kejatuhan. Tanpa pertolongan Tuhan, sepintar, sedewasa, seberpengalaman apapun seseorang, ia akan jatuh sebab yang dihadapi adalah kuasa Iblis yang sudah terbukti bisa menyesatkan seluruh dunia, yang telah menjatuhkan mausia pertama, dan yang berani untuk mencobai Anak Allah.
Sikap sadar diri bahwa tidak sanggup berdiri tegak tanpa topangan kuasa Tuhan adalah sebuah keharusan bagi orang percaya. Begitu mereka merasa kuat dengan dirinya sendiri, saat itulah proses kejatuhan telah dimulai. Hanya dengan terus-menerus berlindung kepada Tuhan dan dengan mengandalkan kuasa Tuhan saja maka ia akan dimampukan untuk menang melawan penyesatan si jakat.
Kedua, Tuhan yang akan membawa orang percaya kembali kepada-Nya dalam keadaan tak bernoda dan penuh sukacita (ayat 24b). Bukan usaha orang untuk hidup saleh, memegang teguh iman, dan melawan keduniawian dan pencobaan; melainkan pekerjaan Tuhanlah yang akan membuat hidup orang layak datang ke hadapan-Nya yang Mahasuci. Kedatangan jemaat juga tidak dengan hati yang berbeban berat, melainkan dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Kekudusan dan sukacita adalah ciri hidup orang percaya.
Ketiga, itu semua bukan hasil perjuangan orang percaya, melainkan karena pekerjaan Tuhan–menjaga dari kejatuhan, menjaga hidup tak bernoda, dan sukacita–di dalam Kristus (ayat 25a). Allah yang menganugerahkan keselamatan dan kehidupan, melalui karya keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Karena itu adalah anugerah Allah, maka karyanya pasti sempurna. Karena itu anugerah Allah, maka menghasilkan sukacita–sebab tak seorangpun akan mampu meraihnya dengan kekuatannya sendiri.
Karena itulah, maka hanya Tuhan yang layak untuk menerima pujian dan sembah (ayat 25b). Hanya Tuhan yang memiliki kemuliaan, kebesaran, kekuasaan/kedaulatan, dan kuasa/kekuatan. Dan itu semua menjadi milik Tuhan dahulu, sekarang, sampai selamanya. Pekerjaan Tuhan tidak pernah berubah–Ia tetap menjadi sumber kehidupan dan keselamatan. Tidak akan pernah ada masa di mana ada yang menyaingi bahkan menggantikan Tuhan.
Penerapan:
Terus menyerahkan diri dan keluarga saya di dalam topangan Tuhan dan perlindungan Tuhan dan penyertaan Tuhan, agar kami tidak jatuh dalam pencobaan dan penyesatan/kemurtatadan.
Views: 325