Yudas 1:1-2
Kalau ada orang bertanya siapakah kamu? Apa jawabanmu. Sebatas memberikan informasi untuk membuat orang memiliki pengetahuan, ataukah diwarnai dengan niat untuk meyakinkan/mempengaruhi pandangan orang lain tentang dirimu–untuk membangun self-image (citra diri) tertentu di benak orang lain tentangmu? Cara memperkenalkan diri juga bisa mencerminkan cara pandang terhadap diri sendiri dalam relasi dengan Tuhan dan orang lain.
Yudas memperkenalkan dirinya sebagai hamba atau budak (doulos) Yesus Kristus. Menunjukkan bahwa ia milik Tuhan Yesus, ia hanya melayani Tuhan Yesus, ia tidak memiliki hak atau kekuasaan apapun dari dirinya sendiri, sebab ia adalah hamba yang hanya melakukan kehendak dan perintah tuannya, yaitu Tuhan Yesus. Apakah saya memandang dan menempatkan diri saya sebagai hamba/budak Kristus? Atau saya adalah tuan bagi diri saya sendiri–hidup mengikuti kehendak saya sendiri?
Selain itu, Yudas juga memperkenalkan dirinya sebagai saudara (adelpos: memiliki hubungan keluarga) Yakobus. Yudas berasumsi semua orang yang disuratinya mengenal Yakobus, sehingga kemungkinan besar yang dimaksud adalah: Yakobus, saudara Tuhan Yesus, pemimpin jemaat Yerusalem. Sehingga disimpulkan bahwa Yudas adalah saudara tiri Tuhan Yesus–anak Yosef dan Maria (Mat. 13:55). Mengapa Yudas tidak menyebut dirinya sebagai saudara Tuhan Yesus, tetapi hanya saudara Yakobus? Ia memandang dirinya tidak layak untuk menyebut diri saudara Tuhan Yesus–sekalipun itu adalah fakta.
Cara memperkenalkan diri, informasi apa yang diberikan kepada orang lain tentang diri seseorang–itu bisa menjadi indikator kerendahan hati atau kesombongan seseorang. Apakah ia ingin menonjolkan diri, ingin orang lain segan/hormat, ingin agar dipuji atau dinilai tinggi, supaya orang tidak main-main kepadanya, supaya orang lain memberhitungkannya. Intinya: agar orang lain tahu siapa dia, betapa berharganya dia!
Penerapan:
(1) Mengakui dosa kesombongan: ketika memperkenalkan diri, saya punya mitif untuk membuat orang memuji/kagum/hormat/menilai tinggi kepada saya. Saya menonjolkan diri sendiri, bukan memuliakan Tuhan.
(2) Belajar untuk tidak memamerkan posisi atau prestasi, tetapi menyebutkan kemurahan dan kebaikan Tuhan atas hidup saya.
Views: 312