Empat Dosa Orang Kaya

Yakobus 5:1-6

Tuhan tidak membenci orang kaya. Bukankah Tuhan yang memberkati seseorang sehingga menjadi kaya? Abraham, Ishak, Yakub, Daud, Salomo (yang kekayaannya melebihi semua orang yang pernah hidup di dunia ini) adalah orang-orang kaya yang yang dikasihi oleh Tuhan. Tuhan tidak membenci orang kaya, tapi Ia membenci orang kaya yang tidak menundukkan kekayaannya di dalam ketaatan kepada Tuhan. Tuhan melalui Yakobus menegor orang-orang percaya yang kaya karena dosa-dosa mereka.

Ayat 1-3. Tegoran keras kepada orang-orang kaya karena mereka fokus kepada mengumpulkan harta di bumi–yang pada akhirnya: kekayaan akan busuk/rusak, pakaian imakan ngengat, emas dan perak akan berkarat. Tegoran keras kepada orang yang mengumpulkan harat di bumi, tetapi tidak menyimpannya di sorga (Mat. 6:19-20). Yakobus memperingatkan orang-orang kaya agar mereka bertobat, meratap dan menangis karena telah menyi-nyiakan hidupnya untuk mengumpulkan harta.

Ayat 4. Tegoran kepada dosa penindasan yang dilakukan oleh orang-orang kaya, yaitu dengan menahan upah bagi buruh mereka. Orang-orang kaya memakai kekuasaan mereka untuk berbuat jahat kepada orang miskin, yaitu para pekerja dan buruh. Mereka tidak membayarkan upah yang seharusnya menjadi hak para pekerja itu. Menahan bisa berarti menunda waktu pembayaran, bisa berupa memberi kurang daripada yang seharusnya. Yakobus mengingatkan bahwa, jeritan para pekerja yang ditindas itu didengarkan oleh Tuhan.

Ayat 5. Tegoran kepada cara hidup orang-orang kaya yang–di tengah penindasan kepada buruh, di tengah kemiskinan yang ada di kiri-kanan mereka, orang-orang itu hidup berfoya-foya di bumi; mereka memiliki gaya hidup yang hanya berisi memuaskan semua keinginan hati mereka–mentang-mentang mereka kaya dan bisa membeli apapun yang mereka inginkan. Mereka mengumpulkan harta untuk dinikmati sendiri, unuk memuaskan segala keinginan sendiri.

Ayat 6. Tegoran kepada dosa pembengkokan hukum, karena orang-orang kaya ini dengan kekuatan hartanya telah mempengaruhi sistem pengadilan sehingga menghukum orang yang benar dan menindas orang yang lemah. Orang-orang kaya ini memakai uang untuk mempengaruhi para hakim agar menghukum orang yang tak bersalah dan orang yang lemah tak bisa melawan. Kekuasaan karena harta digunakan bukan untuk menegakkan keadilan, tapi untuk mengkorupsi keadilan.

Kalau begitu, bagaimana seharusnya orang kaya hidup benar di hadapan Tuhan? (1) tidak menggunakan harta untuk memuaskan keinginan diri sendiri, tetapi juga untuk membantu orang lain yang kekurangan; (2) tidak memakai kekayaan untuk mempengaruhi pengadilan atau mengkorupsi hukum dan menindas orang lemah; (3) tidak menahan hak orang lain yang lemah–khususnya orang yang bekerja kepadanya.

Penerapan:
(1) Terus mendoakan janji Tuhan untuk terlibat dalam pembangunan Rumah Tuhan (Pekerjaan Tuhan) memalui pengumpulan harta–sekalipun sampai saat ini tidak tahu bagaimana caranya.
(2) Berdoa memohon hati yang murni dari cinta akan uang, hati yang tidak tamak, hati yang tidak egois/mengejar keinginan/gaya hidup, hati yang suka untuk berbagi.

Views: 48

This entry was posted in Perjanjian Baru, Saat Teduh, Yakobus. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *