Hakim-hakim 9:1-21
Setelah Gideon mati, Israel kembali ke dosa lama mereka dengan menyembah allah-allah lain. Mereka menyembah efod yang dibuat oleh Gideon di Ofra, dan menyembah Baal-Berit. Mereka tidak ingat kepada TUHAN yang telah melepaskan mereka, dan tidak menunjukkan terima kasihnya kepada keturunan Gideon seimbang dengan semua kebaikannya bagi orang Israel (Hak. 8:33-35). Bagian ini menunjukkan kejahatan Israel kepada Tuhan dan keluarga Gideon.
Abimelekh–anak gundik Gideon–tinggal di kota Sekhem sementara 70 anak Gideon yang lain tinggal di Ofra (Hak. 8:31). Ia memprovokasi penduduk Sikhem untuk mengangkat dia menjadi pemimpin. Mula-mula ia mempengaruhi saudara-sudara ibunya, kemudian mereka mempengaruhi seluruh penduduk Sikhem sehingga mereka sepakat untuk mendukung rencana Abimelekh dan memberikan 70 shekel perak kepada Abimelekh (ayat 1-4)
Abimelekh memakai uang itu untuk menyewa petualang-petualang. Mereka mendatangi rumah Gideon di Ofra dan membunuh 70 saudara-saudara tirinya (ayat 5). Jadi satu nyawa anak Gideon hanya dihargai 1 shekel perak–sangat murah, mengingat untuk membeli budak orang harus membayar 20 shekel dan denda pengganti nyawa seseorang adalah 50 shekel perak. Tetapi Yotam, anak bungsu Gideon, berhasil lolos karena ia bersembunyi.
Kemudian seluruh penduduk Sekhem dan Bet-Milo menobatkan Abimelekh menjadi raja di Sikhem (ayat 6). Ini adalah pertama kalinya orang Israel mengangkat pemimpin dengan inisatif mereka sendiri. Selama ini TUHAN yang membangkitkan para hakim untuk memimpin umat-Nya. Dan Gideon sendiri menolak ketika dirinya dan keturunannya akan diangkat mejadi raja, sebab ia tahu bahwa TUHAN yang memerintah umat-Nya (Hak. 8:23).
Ketika Yotam, anak bungsu Gideon yang lolos, mendengar bahwa Abimelekh diangkat sebagai raja, ia keluar dari persembunyiannya dan naik ke Gunung Gerizim untuk melepaskan kutuk kepada penduduk Sikhem, penduduk Bet-Millo dan Abimelekh. Isi kutukannya: Biarlah api keluar dari Abimelekh memakan habis warga Sikhem dan Bet-Milo, dan biarlah api keluar dari Sekhem dan Bet-Milo untuk memakan habis Abimelekh (ayat 20). Kutukan Yotam: Abimelekh dan kota-kota yang bersekongkol dengannya untuk melakukan kejahatan akan saling menghancurkan sampai habis.
Yotam dalam posisi tidak berdaya. Ia anak bungsu, keluarganya sudah dihabisi Abimelekh, tinggal dia yang hidup. Ia tidak punya kekuatan untuk melawan Abimelekh. Ia hanya bisa lari dan bersembunyi. Ia hanya bisa mengeluarkan kutukan agar Abimelekh dan dua kota pendukungnya saling membinasakan sebagai bukti bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kejahatan.
Penerapan:
Memohon kepada Tuhan agar Tuhan memberikan dan menunjukkan bukti bahwa dia dan mereka memang jahat di hadapan Tuhan dan telah berbuat jahat kepada saya. Karena sampai sekarang ada keraguan dalam diri saya apakah mereka benar-benar sejahat yang diduga.
Views: 8