Menguduskan pasangan dan buah hati

1 Korintus 7:12-24

Suami/istri yang beriman kepada Tuhan akan menguduskan pasangannya–sekalipun pasangan itu belum beriman. Dan ia juga menguduskan anak-anaknya. Konsekuensinya: anak yang lahir dari pasagan orang yang tidak percaya adalah anak-anak yang tidak kudus. Bagaimana menguduskan anak-anak? Jawabnya: jadilah orangtua yang beriman kepada Tuhan.

Iman saya berefek kepada pasangan hidup saya dan kepada anak-anak saya. Iman saya tidak hanya urusan saya pribadi dengan Tuhan, tetapi akan berimbas kepada keluarga saya. Semua pengetahuan dan teknik tentang membangun keluarga itu penting, tetapi yang terpenting adalah hubungan saya pribadi dengan Tuhan: iman dan ketaatan saya kepada Tuhan. Itu yang menjadi kunci keluarga yang kudus dan berkenan kepada Tuhan.

Iman tidak harus mengubah posisi seseorang di dalam tatanan sosial yang ada. Iman itu mengubah hidup dari dalam: bukan posisi sosial yang penting, tetapi perubahan hidup yang mentaatu hukum-hukum Allah. Perubahan status rohani: sekarang menjadi hamba Allah. Iman seseorang menguduskan apa yang ada di sekelilingnya: perkawinan, anak, pekerjaan, status sosial.

Views: 7

This entry was posted in 1 Korintus, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *