Lukas 19:28-40
Keempat Injil mencatat peristiwa ini. Berarti ini adalah peristiwa yang sangat penting. Catatan di keempat Injil juga konsisten dalam detil-detilnya: lokasinya di Berfage atau Betania, di Bukit Zaitun; hewan yang ditunggangi adalah seekor keledai muda, sambutan yang meriah dari orang banyak: “Diberkatilah Dia yang datang dalam Nama TUHAN” (Maz. 118:26), yang menyatakan sambutan atas kedatangan Mesias.
Puncak popularitas Tuhan Yesus. Setelah sekitar 3 tahun namanya makin terkenal, karena pengajaran-Nya, sikap-Nya yang menerima dan melayani semua orang, dan karena mujizat yang dilakukan-Nya (ayat 37). Dalam catatan Yohanes (12:17-18), secara khusus menyebut bahwa orang banyak diberitahu bahwa Tuhan Yesus yang membangkitkan Lazarus–dan di situ banyak saksi mata, karena mereka ada di Betania, kampung di mana Lazarus tinggal.
Orang banyak meyakini bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, karena segala pengajaran dan mujizat-Nya. Tetapi, orang-orang Farisi tidak percaya, dan mereka minta agar Tuhan Yesus menegor orang banyak yang bersorak-sorak menyerukan bahwa Ia adalah Mesias (ayat 39)–mereka tidak percaya Tuhan Yesus adalah Mesias karena Ia bergaul dengan orang berdosa; sesuatu yang menurut keyakinan mereka bertentangan dengan karakter Mesias. Baik orang banyak maupun orang-orang Farisi, termasuk juga para murid, memiliki pemahaman/keyakinan mereka sendiri mengenai Mesias–dan pemahaman itu sejalan dengan apa yang Tuhan rencanankan tentang Mesias.
Adakah orang–selain Tuhan Yesus–yang memahami apa artinya Tuhan Yesus sebaai Mesias? Yaitu bahwa Ia harus diserahkan untuk dibunuh sebagai korban penebus dosa umat manusia? Beberapa penafsir mengatakan bahwa Maria memahaminya, sehingga ia mengurapi Tuhan Yesus sebagai persiapan kematian-Nya (Yoh. 12:3, 7).
Ada juga yang menafsirkan bahwa Yusuf Arimatea memahaminya, karena itu ia sengaja menyiapkan kubur yang baru di tengah taman di ldekat okasi penyaliban–lokasi yang tidak mungkin dipilih oleh orang kaya/terhormat sebagai tempat kuburannya (Yoh. 19:41). Kemungkinan juga Nikodemus memahaminya, sebab ia dengan cepat menyiapkan kain kafan dan rempah-rempah untuk mengurapi tubuh Tuhan Yesus. Simeon, orangtua yang saleh itu, sekalipn samar-samar mengetahui bahwa Yesus kecil adalah Mesias yang suatu saat nanti akan menyebabkan duka yang sangat dalam di hati Maria, ibunya.
Tuhan Yesus sendiri berkali-kali mengatakan dengan lugas–dan tanpa perumpamaan–bahwa sebagai Mesias Ia akan ditangkap, Ia akan diserahakan, dan Ia akan dibunuh; dan pada hari yang ke tiga, Ia akan bangkit dari antara orang mati. Artinya, pemahaman tentang “nasib” Yesus sebagai Mesias itu sudah diberitahukan secara terbuka; akan tetapi, bahkan para murid-pun tidak memahaminya!
Penerapan:
Bebal? Degil? Keras kepala? Memegang kuat-kuat asumsi/keyakinan sendiri? Ketika memiliki persepsi atau keyakinan, dipupuk dan diperkuat sendiri–tanpa bersedia untuk membawa persepsi dan keyakinan itu kepada Tuhan, untuk diperiksa, untuk diuji, untuk diluruskan.
Sikap hati seperti Daud yang diperlukan: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Maz. 139:23-24).
Views: 23