Panggilan Bagi Yang Letih dan Berbeban

Matius 11:28-30

Ada 2 kondisi orang yang memperoleh tawaran dari Tuhan Yesus untuk datang kepada-Nya: (1) Letih lesu (kopiao: to be worn out, weary, faint, kelelahan karena bekerja/berupaya). Kelelahan, kehabisan tenaga karena aktif untuk bekerja atau berusaha. Hidup isinya hanya bekerja, mengejar, mencari, melakukan ketaatan/kewajiban–sampai kelelahan; yang ternyata tidak mendatangkan kebahagiaan.

(2) Berbeban berat (phortizo: to overload, heavily burden). Tuntutan, beban, target, tanggung jawab, persoalan, kebutuhan, penderitaan–perkara-perkara yang ditumpukkan di atas kehidupan seseorang. Tanggungan yang melampaui batas kemampuan seseorang, sehingga overload, dan itu juga berarti kehidupan yang tidak berbahagia.

Ada 3 undangan/perintah yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada orang-orag seperti itu:
(1) Marilah kepada-Ku (deute: come, come hither, datang mendekat atau menuju ke)
Undangan untuk datang mendekat kepada Tuhan Yesus, datang menemui Tuhan Yesus. Di tengah segala pekerjaan yang sedang dilakukan, di tengah semua beban yang harus ditanggung, Tuhan Yesus justru memanggil orang untuk datang kepada-Nya.

(2) Pikullah kuk-Ku di atasmu (airo: to take up, to lift up; zugos: a yoke serving to couple any two things together). Kuk adalah alat untuk memasangkan dua obyek menjadi satu–dalam pertanian, kuk dipakai untuk memasangkan dua ekor lembu bersama-sama. Kalau itu kuk, dan seseorang harus memikul, lalu siapa pasangannya? Tuhan Yesus! Sekarang orang itu tidak lagi sendiri untuk melakukan pekerjaan dan untuk menanggung beban, tetapi berdua dengan Tuhan Yesus.

(3) Belajarlah kepada-Ku (manthano: to learn, to understand)
Ada yang menerjemahkan “learn from Me” atau “learn of Me”. Intinya sama: orang diminta untuk melihat Tuhan Yesus dan belajar dari apa yang dilakukan-Nya.

Faktor pendorong:
(1) Tuhan Yesus menjanjikan: kelegaan dan ketenangan jiwa (anapauo: to repose, to refresh, take rest); (2) Tuhan Yesus adalah Pribadi yang lemah lembut (praos: meek, mild, gentle) dan rendah hati (tapeinos kardia: lowly, humble, modest)
3. Kuk-Nya enak (chrestos: better, easy, good, having nothing hars or galling about it), dan beban-Nya ringan (elaphros: light, not heavy, easy to bear)

Views: 2

This entry was posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *