Titus 1:1-4
Paulus memiliki pandangan yang benar tentang siapa dirinya. Dia adalah hamba (budak) Tuhan, berarti ia adalah: (1) orang yang berada di bawah otoritas Tuhan, bertanggung jawab kepada Tuhan–bukan kepada manusia; (2) orang yang tidak memiliki agenda sendiri, melainkan hanya melakukan agenda Tuhan, (3) orang yang melakukan apa yang diperintahkan Tuhan saja.
Posisi sebagai hamba Tuhan ini berlaku untuk semua orang percaya, sebab ketika seseorang percaya kepada Kristus, maka ia telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar, yaitu dengan darah-Nya sendiri. Sehingga “bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:19). Apakah saya terus memiliki kesadaran bahwa saya adalah hamba/budak Tuhan?
Semua orang percaya adalah hamba Tuhan, dan Tuhan memanggil hamba-hambaNya untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10). Untuk Paulus, panggilan itu adalah sebagai: rasul (utusan/ambasador) Tuhan Yesus. Tugasnya adalah: (1) memelihara iman orang percaya; dan (2) mengajarkan kebenaran Tuhan kepada orang percaya. Paulus tidak menunjuk dirinya sendiri untuk menjadi rasul, melainkan Tuhan Yesus yang memilih dan mempercayakan (entrusted: pisteuo) tugas itu kepadanya.
Apakah Tuhan mempercayakan tugas khusus kepada saya? Apa panggilan khusus Tuhan kepada saya? Pekerjaan baik apa yang telah dipersiapkan Tuhan bagi saya untuk saya jalani/hidupi? Apakah saya bertanya kepada Tuhan apa yang menjadi panggilanNya bagi saya? Apakah saya sedang membuat “peta karier” saya sendiri? Apakah saya mengikuti jalan yang ditentukan orang lain atau lingkungan di luar saya?
Penerapan:
Mengakui dan mengkonfirmasi kembali bahwa saya adalah hamba Tuhan, saya berada di bawah otoritas Tuhan, saya hanya mengerjakan apa yang dikehendaki oleh Tuhan.
Dalam kaitan perjalanan karir di tempat kerja, saya mau mencari kehendak Tuhan bagi saya, saya meminta janji khusus Tuhan bagi saya.
Views: 12