Janji TUHAN Pasti Digenapi

Ulangan 33:1-29

Sebelum meninggalkan umat TUHAN untuk naik ke gunung Nebo, Musa mengocapkan doa berkat untuk Israel. Doa berkat yang dipimpin oleh Roh Kudus, yang merupakan pernyataan dari TUHAN sendiri mengenai hidup tiap-tiap suku Israel di masa depan. Mirip dengan doa berkat Yakub kepada anak-anak-Nya, sebelum ia mati di mana ia berkata “… supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari” (Kejadian 49:1).

Apa yang dikatakan Musa mengenai masing-masing suku Israel bukan dari pikirannya sendiri, melainkan dari TUHAN. Sebab TUHAN adalah Raja atas Israel, atas semua suku-suku Israel (ayat 5). Dicatat doa berkat untuk Ruben, Yehuda, Lewi, Benyamin, Yusuf (Efraim dan Manashye), Zebulum, Gad, Dan, Naftali, dan Asher, tetapi nama Simeon tidak disebutkan.

Ruben akan tetap eksis, tetapi rakyatnya akan berjumlah sedikit (ayat 6); seharusnya ia adalah anak sulng, tetapi karena melanggar kekudusan TUHAN, maka hak kesulungannya dicabut dan diberikan kepada Yusuf (Kejadian 49:4). Sebaliknya, Lewi yang semula dicela karena kekejamannya, sekarang diberkati sebagai suku yang khusus melayani TUHAN karena mereka membuktikan kesetiaan kepada TUHAN di masa kesesatan (ayat 8-11; Kejadian 49:5-7).

Nama Simeon tidak disebutkan di dalam doa berkat Musa. sebab mereka digabungkan dengan suku Yehuda. Seperti orang Lewi, Simeon tidak memiliki tanah sendiri, tetapi ditempatkan di wilayah yang menjadi bagian suu Yehuda (Yosua 19:1). Pada zaman setelah Salomo, banyak sekali suku Simeon yang pindah ke wilayah Efraim dan Manasye (2 Tawarikh 15:9). Ini menggenapi nubuat Yakub yang menyatakan bahwa Simeon dan Lewi akan disebarkan di seluruh Israel–tidak memiliki tanah sendiri (Kejadian 49:7).

Firman TUHAN itu kekal. Pasti akan terjadi. Sekalipun antara nubuatan Yakub dan doa berkat Musa itu jaraknya lebih dari 400 tahun, tetapi pernyataan yang keluar dari mulut TUHAN tetap tergenapi. Doa berkat Musa meneguhkan/menjelaskan nubuat yang dinyatakan TUHAN melalui Yakub, dan menambahkan dengan pernyataan TUHAN yang baru. Janji TUHAN tidak pernah berubah, pasti akan digenapi seperti apa yang telah TUHAN katakan.

Pernyataan TUHAN untuk masing-masing suku itu berbeda-beda. Ada yang mendapat penyataan yang panjang dan detil, ada yang hanya satu kalimat. TUHAN memiliki rencana atas masing-masing orang. Di dalam otoritas-Nya dan kemahatahuan-Nya, Ia menetapkan bagian yang unik bagi tiap-tiap orang; tidak sama untuk semua orang, semuanya tergantung kepada keputusan/kehendak TUHAN.

Orang tidak bisa protes atau iri kepada TUHAN ketika membandingkan dengan orang lain. Semuanya adalah anugerah–yang tidak ada satupun yang sebenarnya layak untuk menerimanya. Tidak dibiarkan mati di dalam dosa itu sudah anugerah yang paling besar; maka janji/berkat yang lain itu sebenarnya adalah ekstra–menunjukkan betapa besar kasih karunia dan kemurahan TUHAN kepada orang percaya.

Penerapan
(1) Memuji Tuhan untuk kesetiaan-Nya dan kuasa-Nya dalam menepati semua janji yang dinyatakan-Nya. Bersyukur kepada Tuhan untuk janji dan pernyataan yang telah diberikan kepada saya–karena sebenarnya saya sama sekali tidak layak untuk mendapatkannya.
(2) Tidak membandingkan anugerha yang saya terima dengan apa yang diberikan kepada orang lain; mengingat bahwa kalau mengikuti rasa keadilan, maka seharusnya saya dibiarkan mati di dalam dosa; bagian saya adalah murka TUHAN. Tetapi karena anugerah-Nya, saya diberi hidup dan kemurahan.

Views: 21

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *