Ketuhanan Kristus

Markus 10:32-34

Yesus dan murid-murid melanjutkan perjalanan ke Yerusalem. Yesus memimpin perjalanan itu dengan berjalan di depan. Selain ke-12 murid, orang banyak juga mengikuti perjalanan itu. Murid-murid dan orang banyak yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Dalam perjalanan itu, ia memanggil murid-murid-Nya dan memberitahukan apa yang akan terjadi kepada-Nya di Yerusalem.

Yesus tahu apa yang menantinya di Yerusalem: pengkhianatan, fitnah, pengadilan, siksaan dan kematian yang paling mengerikan. Tetapi, Yesus tetap berjalan paling depan, memimpin orang-orang yang mengikuti-Nya. Yesus selalu ada di depan. Ia adalah Anak Sulung dalam keluarga Allah. Ia sudah lebih dahulu dicobai dan menang. Ia sudah lebih dulu menderita. Ia sudah lebih dulu mengalahkan dosa dan Si Jahat. Ia yang memimpin orang percaya kepada iman dan menyempurnakannya: “… the champion who initaites and perfects our faith” (Ibr 12:2 – NIV).

Karena Ia ada di depan untuk memimpin, maka orang percaya menjalani perlombaan mereka dengan “mata yang tertuju kepada Yesus” (Ibr 12:1-2). Ia ada di depan, Ia Anak Sulung, dan kehendak atau tujuan Tuhan adalah: agar semua orang percaya “… menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” (Roma 8:29). Ia ada di depan, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia, … sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.” (Kolose 1:18). Bagaimana saya harus hidup? Dengan mengutamakan Yesus lebih dari segalanya, dengan terus memandang kepada Yesus, dengan meneladani Yesus, dengan mengikuti langkah Yesus.

Murid-murid dan orang banyak yang mengikuti-Nya merasa cemas (thambeo: astonished, amazed, heran, takjub) dan takut (phobeo: fear, terrify, frighten, ketakutan, gentar). Murid-murid sudah dua kali diberitahu Yesus tentang penderitaan dan kematian-Nya di Yerusalem; dan mereka takjub karena Yesus tetap saja mentaati Bapa-Nya untuk pergi ke sana. Orang-orang banyak tahu bahwa pemuka-pemuka agama Yahudi membenci Yesus dan berusaha untuk menjebak dan menangkap-Nya; sehingga mereka takut pada prospek bahaya yang akan mereka temui di Yerusalem. Dalam ketidak mengertian, kecemasan dan ketakutan, mereka tetap mengikuti langkah Yesus.

Untuk ketiga kalinya, Yesus memberitahu ke-12 murid (bukan kepada orang banyak) tentang apa yang akan terjadi kepada-Nya di Yerusalem. Pertama kali, Ia mengatakan bahwa Ia harus menangggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para pemimpin agama, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari (Markus 8:31). Kedua kali, Ia berkata bahwa Ia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dibunuh, dan tiga hari setelah dibunuh Ia akan bangkit (Markus 9:31).

Pemberitahuan yang ketiga ini yang paling detil: di Yerusalem Ia akan diserahkan (dikhianati) kepada imam-imam kepala dan ahli Taurat, mereka akan menjatuhkan hukuman mati atas-Nya, dan menyerahkan Dia kepada orang kafir (orang Romawi), akan diolok-olok, disesah, diludahi, dan dibunuh (dalam Matius 20:19, sudah disebut cara pembunuhan-Nya dengan disalibkan), dan pada hari yang ketiga Ia akan bangkit lagi. Peneguhan nubuat Yesus semakin jelas dan detil. Dan semua nubuat itu akan ditepati sampai ke detil-detilnya; membuktikan bahwa itu memang telah menjadi rencana Allah yang pasti akan digenapi.

SIAPA yang sedang saya ikuti? Yesus, Anak Allah, Mesias, Juru Selamat. Ia yang datang dari Allah, Ia yang ditetapkan untuk menjadi yang paling utama, Ia yang menjadi pemimpin dan teladan. Ia yang menggenapi janji Allah. Ia yang mengikuti kehendak Bapa-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Ia yang lebih utama dari segala sesuatu, Ia yang ditetapkan agar segala sesuatu ada di dalam Dia. Segala sesuatu diciptakan oleh Dia, untuk Dia, dan oleh Dia. Yesus adalah pusat kehidupan saya, bahkan alam semesta!

Views: 10

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *