Dasar Untuk Berani Berdoa

Mazmur 143:1-12

Apa yang menjadi dasar berdoa? Apakah karena merasa layak, merasa sudah taat, merasa sudah memberi sesuatu kepada Tuhan? Dasar doa Daud bukanlah ketaatan atau kelayakannya, tetapi sifat Tuhan dan relasinya dengan Tuhan. Sifat Tuhan yang setia dan adil, dan relasinya sebagai hamba yang sudah dipilih oleh Tuhan sendiri. Aku berdoa kepadaMu bukan karena aku layakm tetapi karena Engkau setia dan adil, dan karena aku sudah Kauangkat sebagai hambaMu–maka hanya kepadaMu aku memohon.

Ayat 1-6. Daud berseru kepada TUHAN agar mendengar permohonannya. Dasarnya bukan kebaikan atau ketaatannya, sebab Daud menyadari bahwa “di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar di hadapan-Mu” (ayat 2). Maka, dasar permohonan Daud adalah sifat TUHAN sendiri: kesetiaan-Nya dan keadilan-Nya (ayat 1). Dalam doanya, Daud tidak menonjolkan bahwa dia pantas untuk ditolong, melainkan karena dia lemah, tak berdaya, dan hanya bisa berharap kepada TUHAN.

Ayat 7-12. Permohonan Daud kepada TUHAN: (1) agar TUHAN memperdengarkan kasih setia-Nya di pagi hari; (2) agar TUHAN menuntun Daud di jalan yang seharusnya ditempuh; (3) agar TUHAN melepaskan dari musuh-musuhnya; (3) agar Roh TUHAN memimpinnya di jalan-jalan yang rata; (4) agar TUHAN kembali membangkitkan semangatnya yang lemah; dan (5) agar TUHAN menghancurkan musuh-musuhnya sebagai pembelaan TUHAN kepada Daud, hamba-Nya.

Penerapan:
Jangan terhalang untuk berdoa karena merasa tidak layak atau sedang tidak dalam situasi yang baik/taat. Sadari bahwa saya tidak akan pernah memenuhi standar kelayakan Tuhan, namun semata-mata karena anugerah Tuhan di dalam Tuhan Yesus, saya bisa berdoa.

Views: 6

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *