Ibadah Tahun Baru 2023 GKKK Solo

Roma 12:1-2

Ada dua perintah yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Roma: Pertama, empersembahkan hidup kepada Tuhan, hidup yang kudus dan berkenan kepada Tuhan. Apakah hidup harus sempurna dulu sebelum dipersembahkan? Bukankah Tuhan Yesus sudah menjadi korban yang sempurna menggantikan saya?

Justru itu. Mempersembahkan hidup di dalam Kristus–kalau hidup saya sendiri, tidak akan layak, tidak akan diterima. Tetapi, di dalam Kristus, persembahan hidup saya akan diterima oleh Tuhan. Di dalam ketidaksempurnaan, di dalam kegagalan, di dalam kelemahan, di dalam kejatuhan–terus mempersembahkan hidup kepada Tuhan, di dalam Kristus.

Kedua, jangan [aktif] mengikuti pola hidup duniawi, tetapi menyerahkan diri [pasif] untuk ditransformasi melalui pembaharuan budi (pikiran). Transformasi itu tidak bisa saya lakukan, tetapi dilakukan Tuhan atas hidup saya. Sarananya: pembaharuan pikiran–bagian ini adalah tanggung jawab saya: menyediakan diri untuk membuka pikiran kepada Firman Tuhan agar diubahkan. Berapa banyak proporsi waktu yang saya berikan untuk merenungkan Firman Tuhan dibandingkan dengan memikirkan prinsip2 duniawi?

Penerapan:
1. Tiap hari, menyerahkan hidup saya–apa adanya–kepada Tuhan
2. Tiap hari menyediakan waktu merenungkan Firman Tuhan
3. Atur waktu. Lebih banyak konsumsi perkara rohani ketimbang perkara/konten duniawi.

Views: 12

This entry was posted in Homili, Perjanjian Baru, Roma. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *