Biji Sesawi dan Ragi

Matius 13:31-35

Ada dua perumpamaan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus: perumpamaan biji sesawi dan perumpamaan ragi. Keduanya diawali dengan frasa “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama …”. Kalau dalam terjemahan bahasa Inggris, frasa yang dipakai adalah: “The kingdom of heaven is like …”. Beberapa ahli mendefinisikannya Kerajaan Sorga sebagai: pemberitaan Injil dan tata kehidupan yang dihasilkan dari pemberitaan Injil itu di mana Tuhan memerintah.

Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi menggambarkan karakteristik dari Kerajaan Sorga: dimulai dengan sesuatu yang kecil, tetapi kemudian bertumbuh dan bertambah menjadi besar. Seperti biji sesawi yang paling kecil, yang ditanam dan kemudian tumbuh menjadi pohon yang besar, sehingga burung-burung bisa membuat sarang di cabang-cabangnya.

Ragi yang sedikit, ketika dicampurkan ke dalam adonan tepung, akan mengkhamirkan seluruh adonan itu. Dalam perumpamaan itu, Tuhan Yesus menyebut tepung terigu 3 sukat (sekitar 36 liter). Tepung sebanyak itu adalah maksimal yang bisa dioleh oleh seorang perempuan; ketika adonan itu sudah khamir dan dipanggang menjadi roti, akan cukup untuk memberi makan sekitar 100 orang (IVP Bible Background Commentary, 1993).

Ada 4 (empat) hal yang mirip dalam kedua perumpamaan itu: (1) Kerajaan Sorga itu dimulai dengan sesuatu yang kecil, bahkan paling kecil, tetapi kemudian menjadi besar; (2) Ada proses yang terjadi, proses pertumbuhan dan proses peragian; (3) Ada waktu yang diperlukan untuk proses tersebut: waktu beberapa bulan/tahun sehingga menjadi pohon, waktu semalam untuk seluruh adonan menjadi khamir oleh ragi; (4) Ada manfaat yang diperoleh bagi sekitarnya: burung-burung bisa bersarang di pohon, dan banyak orang bisa mengkonsumsi roti dari adonan itu.

Penerapan:
Mulailah dengan satu ketaatan kepada Firman Tuhan yang kecil/sederhana, tetapi tekun melakukannya. Maka suatu saat akan dihasilkan kehidupan yang menjadi berkat bagi banyak orang.

Views: 25

This entry was posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *