Strategi Pelayanan Yesus

Matius 4:12-25

Matius mencatat dengan singkat bagaimana Yesus memulai pelayanannya sampai Ia menjadi terkenal dan berbondong-bondong rang dari berbagai daerah mengikuti Dia. Yesus berkeliling mengajar di rumah-rumah ibadat dan menyembuhkan orang-orang sakit, melepaskan mereka yang kerasukan, menyembuhkan yang sakit jiwa, dan yang lumpuh. Matius juga mencatat bahwa Yesus memanggil beberapa orang untuk dilatih secara khusus sebagai murid-muirid-Nya. Yesus tidak melayani sendiri, Ia menyiapkan orang-orang yang akan melanjutkan pekerjaan-Nya!

Setelah mengalami pencobaan di padang gurun, Yesus mulai melakukan pelayanan dengan berbicara kepada Andreas dan Yohanes (murid-murid Yohanes Pembaptis), lalu pengikutnya bertambah: Simon, Yakobus, Filipus, dan Natanael (Yohanes 1:35-51). Kemudian Ia melakukan mujizat pertama di Kana, membersihkan Bait Allah dari para pedagang dan menemui Nikodemus (Yohanes 3). Ketika Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus meninggalkan Yudea dan pergi ke Galilea. Dalam perjalanan itu, Ia melewati Samaria, dan memenangkan kota Shikar dimulai dari seorang perempuan Samaria (Yohanes 4:1-44).

Yesus meninggalkan meninggalkan Nazaret, dan tinggal di Kapernaum di tepi danau Galilea. Ini menggenapi nubuat nabi Yesaya (9:1-2). Di Kapernaum, Yesus memanggil pengikut-Nya untuk sepenuh waktu dilatih untuk menjadi penjala manusia. Simon dan kawan-kawan sudah menjadi pengikut Yesus, sudah mendengar pengajaran-Nya dan melihat mujizat-Nya. Sekarang mereka memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan dan menjadi murid-murid Yesus (ayat 18-22).

Yesus berkeliling di seluruh Galilea, mengajar di rumah-rumah ibadat, memberitakan Injil, dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Kabar tentang-Nya tersebar di seluruh Siria, dan orang banyak datang kepada-Nya membawa orang-orang sakit dan kerasukan, dan Ia menyembuhkan mereka. Maka, orang banyak dari berbagai daerah berbondong-bondong mengikuti Dia (ayat 23-25).

Beberapa karakteristik pelayanan Yesus dalam bagian ini: (1) Ia memulai pelayanan setelah dibaptis dan lulus dari ujian; (2) Pelayanan-Nya tidak hanya mengajar, tetapi juga menyatakan kuasa Allah dengan penyembuhan dan pelepasan; (3) Selain melayani orang banyak, Yesus memanggil beberapa orang untuk dilatih sebagai murid-murid-Nya–mereka yang sudah mengikuti-Nya dan mengalami sendiri pekerjaan-Nya; (4) Ia menghindari konflik yang tidak perlu, menyingkir dari mereka yang menolak/memusuhi-Nya.

Views: 8

This entry was posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *