Gembala-gembala yang Baik

1 Petrus 5:1-4

Petrus memulai nasihatnya dengan menunjukkan kapasitasnya: ia panatua jemaat juga, saksi mata penderitaan Kristus, dan pewaris kemuliaan yang akan dinyatakan. Perintahnya adalah: agar para panatua menggembalakan jemaat Allah. Domba-domba (jemaat) itu adalah milik Allah, para panatua adalah pekerja-pekerja yang menggembalakan. Penggunaan istilah menggembalakan domba-domba Allah ini mengingatkan kepada amanat khusus Tuhan Yesus kepada Rasul Petrus, setelah kebangkitan-Nya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yohanes 21:15-17).

Tugas panatua adalah: menggembalakan jemaat. Mereka diberi kepercayaan untuk melakukan pelayanan sebagai gembala atas jemaat yang adalah milik Allah. Kata yang digunakan adalah: poimaino (shepherd, feed, tend). “I urge you then to see that your “flock of God” is properly fed and cared for,” (ayat 2 – JB Phillips). Memberi makan dan merawat domba-domba Allah.

Alasan/motivasi atau faktor pendorong untuk melakukan pelayanan itu harus benar: bukan karena terpaksa, tetapi dengan sukarela melakukan kehendak Allah; dan bukan karena ingin memperoleh keuntungan karena ketamakan, tetapi karena ingin untuk melayani (ayat 2).

Cara melakukan penggembalaan adalah: tidak dengan memerintah/menguasai (lording) seperti seorang tuan/majikan. Karena mereka memang bukan tuan, tuannya adalah Allah; mereka adalah pelayan/hamba. Sebaliknya, mereka harus menjalankan pelayanan itu dengan menjadi teladan bagi jemaat. Leading by example (ayat 3).

Upah yang dijanjikan kepada mereka yang melayani dengan benar: akan menerima makhota kemuliaaan yang tidak akan pernah pudar pada waktu Sang Gembala Agung itu menyatakan Diri-Nya (ayat 4).

Views: 10

This entry was posted in 1 Petrus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *