Exposure, understanding and obedience

Bahan bacaan: Lukas 19:28-44.

Tuhan Yesus menangisi Yerusalem: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu” (ayat 42). Yerusalem di ambang kehancuran, umat Yahudi menjelang kebinasaan, namun mereka tidak menyadarinya. Mereka tidak mengerti, sebab hal itu tersembunyi bagi mata mereka. Betapa pentingnya pengertian, sebab bisa menghindarkan saya dari kerusakan.

Ada dua masalah terkait dengan kesempatan untuk mengalami anugerah/pekerjaan Tuhan: mengetahui dan menanggapi. Mengetahui berarti terekspose oleh kebenaran/pernyataan/firman Tuhan. Tak hanya bersentuhan atau mendengar atau membaca, namun memahami artinya. Ini fase pertama yang harus dilewati untuk masuk ke fase berikutnya, yaitu menanggapi dengan iman dan ketaatan.

Tanpa pengertian, tak mungkin orang memberi tanggapan. Benih yang jatuh di pinggir jalan dan dimakan burung dijelaskan sebagai “orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu” (Matius 13:19).

Namun, mengerti tidak cukup. Sebab bukan pengertian, namun iman dan ketaatan yang membawa orang kepada pengalaman akan pekerjaan Tuhan. Si anak muda yang kaya itu mengerti makna perkataan Tuhan Yesus, namun kemudian ia memilih untuk pergi (Markus 10:22).

Esposure, understanding, and finally obedience. Inilah jalan mengalami pekerjaan keselamatan Tuhan: pertemuan dengan firman Tuhan, pemahaman akan artinya, dan penerimaan dalam iman dan ketaatan kepada kehendak yang dinyatakan-Nya.

Views: 9

This entry was posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *