Yohanes 9:1-7
Tidak semua penderitaaan, sakit, dan kesulitan itu disebabkan oleh dosa. Tuhan Yesus bertemu dengan seorang pengemis yang buta sejak lahir (Yoh 9:8). Tuhan tahu bahwa kebutaannya itu bukan karena dosanya atau dosa orangtuanya, melainkan karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam orang itu. Tuhan bisa memakai sakit dan kesulitan untuk menyatakan pekerjaan-Nya.
“Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang” (Yoh 9:4). Tuhan Yesus “harus” melakukan pekerjaan Bapa yang mengutusnya dan “be busy with His business while it is daylight” (Amp.). Selama Ia berjalan di muka bumi ini, Yesus selalu sibuk untuk mengerjakan pekerjaan (urusan) Bapa-Nya. Waktu-Nya sangat pendek dan terbatas.
Ada banyak orang buta, tetapi Yesus mencelikkan orang ini. Ada banyak orang berbaring di tepi kolam Bethesda, tapi Tuhan memilih satu orang. Ada banyak orang menyambut kedatangan-Nya, tapi Tuhan memilih untuk singgah ke rumah Zakheus. Kuasa-Nya menyelesaikan semua persoalan, belas kasihan-Nya menerima semua orang yang datang, kedaulatan-Nya menentukan/memilih orang–di dalam kesempurnaan hikmat dan rencana-Nya!
“Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” (Markus 1:40).
Datang berlutut kepada Tuhan, dengan keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya, memohon belas kasihan agar Ia mau untuk memberi pertolongan. Hanya itu yang bisa dilakukan!
Views: 7