Hati Yang Menolak Kebenaran

Yohanes 7:30-53

Sekalipun timbul kontriversi tajam, tetapi banyak orang awam yang percaya kepada Yesus. Para elit Yahudi mengetahui hal itu, maka mereka menyuruh penjaga Bait Allah untuk menangkap Yesus. Tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab waktu Tuhan belum tiba.

Tentang orang banyak yang percaya kepada Yesus, orang-orang Farisi menilai mereka itu tidak tahu kebenaran Kitab Suci. Karena sekalipun Yesus melakukan banyak mujizat, Ia tidak mungkin adalah Mesias, sebab Ia berasal dari Galelia. Padahal, menurut Kitab Suci, Mesias itu keturunan Daud dari Betlehem di Yudea.

Sikap orang-orang Farisi sangat arogan. Mereka memandang diri mereka sebagai pemimpin-pemimpin agama, yang mengerti kebenaran Kitab Suci. Orang banyak dinilai (dan memang demikian faktanya) tidak mengenal Hukum Taurat, sehingga bisa “disesatkan” oleh Yesus. Tetapi lebih dari pada itu, mereka hanya mau memegang kebenaran versi mereka sendiri! Bahkan Nikodemus pun mereka kritik pedas, ketika memiliki pendapat yang berbeda.

Sekali lagi, percaya kepada Tuhan adalah masalah hati. Orang banyak tidak punya pengetahuan tentang Kitab Suci, mereka percaya kepada Yesus. Nikodemus, yang adalah pemimpin agama dan pengajar Israel (Yoh. 3:1,10), juga percaya kepada Yesus. Hati yang mau terbuka, hati yang tulus mau mencari kebenaran, hati yang tidak keras dan tidak membenci–itu yang tidak dimiliki orang-orang Farisi.

Views: 7

This entry was posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Yohanes. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *