Apa Yang Kaucari dari Tuhan?

Yohanes 6:22-71

Orang banyak menyusul Yesus ke Kapernaum. Mereka naik ke dalam perhau-perahu yang datang dari Tiberias, dan berlayar mencari Yesus. Mereka antusias sekali untuk mencari Yesus. Pertanyaan yang mucul adalah: apa yang mendorong mereka untuk bergitu bersemangat mencari Yesus. Yesus memakai kesempatan itu untuk mengajar kebenaran Tuhan tentang hidup yang kekal.

Yesus tahu motivasi mereka: mereka mencari Dia karena mereka sudah makan roti dan menjadi kenyang. Mereka mencari Yesus untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan atau berkat jasmani. Karena itu, Yesus berkata agar mereka tidak berusaha mendapat hal-hal jasmani yang sementara, tetapi berusaha mencari hal-hal yang kekal.

Yesus mengatakan bahwa cara memperoleh hal-hal kekal itu adalah: percaya kepada Dia yang telah diutus oleh Allah. Orang banyak meminta agar Yesus memberikan tanda ajaib, supaya mereka bisa percaya. Mereka meminta agar Yesus memberi mereka roti dari langit, seperti yang dialami leluhur mereka.

Yesus menjawab bahwa: Dialah roti kehidupan yang turun dari sorga. Siapa datang dan percaya kepada-Nya tidak akan pernah lapar dan haus lagi. Siapa yang percaya kepada Yesus akan memiliki hidup kekal, dan pada akhir zaman, mereka akan dibangkitkan kembali oleh Yesus. Yesus adalah manna yang baru. Leluhur Israel makan manna di padang gurun, dan mereka mati juga. Sedangkan siapa yang memakan manna yang baru, tidak akan mati.

Yesus mengatakan bahwa Dia-lah roti hidup yang turun dari sorga. Siapa yang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya akan memiliki hidup kekal. Sama seperti Yesus mendapatkan kehidupan dari Allah Bapa, demikian juga orang yang percaya kepada Yesus akan mendapat kehidupan oleh karena Yesus.

Yesus memakai gambaran makan dan minum untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan seseorang untuk mendapat hidup kekal. Makan dan minum beararti memasukkan makanan dan minuman ke dalam tubuh seseorang, tidak hanya tahu itu makanan/minuman apa dan percaya bahwa makanan/minuman itu sehat atau enak. Percaya kepada Yesus tidak hanya mengerti doktrin/ajaran, tidak hanya percaya bahwa doktrin/ajaran itu benar, tetapi harus melangkah untuk menerima Yesus di selama hidup seseorang.

Orang banyak sulit untuk menerima pengajaran Yesus ini. Mereka tidak bisa menerima kebenaran rohani. Cara berpikir mereka masih duniawi: berpikir tentang roti yang bisa mereka makan, memandang Yesus sebagai manusia biasa–anak Yusuf, berpikir bahwa Yesus menyuruh mereka memakan daging-Nya (kanibal). Mereka tidak bisa memahami hal-hal rohani! Karena itu mereka tidak bisa menerima perkataan Yesus dan menjadi percaya.

Yesus menyatakan bahwa: seseorang tidak bisa percaya dan menerima-Nya kecuali kalau Allah Bapa telah membuatnya bisa untuk percaya. Seseorang bisa menerima dan percaya kepada hal-hal rohani, hanya kalau Tuhan telah membuatnya bisa percaya dan menerima. Percaya dan menerima itu bukan hasil usaha seseorang untuk berpikir, menganalisis, berargumentasi–tidak cukup hanya itu! Tanpa pekerjaan Tuhan yang memampukannya, ia tidak akan bisa percaya. Percaya adalah anugerah Tuhan.

<em>The Spirit gives life; the flesh counts for nothing. The words I have spoken to you are spirit and they are life</em>. Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Menjadi percaya adalah pekerjaan Roh Kudus, menerima hal-hal rohani adalah pekerjaan Roh Kudus.

Views: 7

This entry was posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Yohanes. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *