Tuhan Pasti Menepati Firman-Nya

Bilangan 26:1-65

Tuhan pasti menepati firman-Nya. Firman yang telah diucapkan Tuhan itu pasti akan terjadi. Ketika Tuhan berfirman akan memelihara, maka Tuhan akan memelihara. Tetapi ketika Tuhan berfirman akan menghukum, maka Tuhan pasti akan menghukum. Selama 40 tahun mengembara di padang gurun, Tuhan memelihara umat-Nya karena Tuhan sudah berjanji bahwa mereka akan masuk ke tanah perjanjian. Tetapi, pada akhir pengembaraan itu juga terbukti bahwa Tuhan menepati firman tentang hukuman-Nya: tidak ada satu orangpun dari generasi yang lama yang masih hidup–kecuali Kaleb dan Yosua.

Tuhan memerintahkan sensus lagi, sekitar 38 tahun setelah sensus yang pertama sebelum mereka harus mengembara di padang gurun. Sensus itu untuk menghitung laki-laki berusia 20 tahun ke atas, yang mampu untuk berperang. Jumlahnya 601.730, sementara itu pada sensus pertama, jumlahnya 603.550 (Bilangan 1:46).

Selama 40 tahun di padang gurun, Tuhan memelihara umat Tuhan, Tuhan menjaga jumlah laki-laki yang sanggup berperang. Ini seperti memutar jarum jam. Situasi yang sama dengan 38 tahun sebelumnya: lokasi di perbatasan Kanaan, jumlah pasukan yang relatif sama, dan tantangan yang sama untuk merebut tanah perjanjian. Tuhan setia dengan janji-Nya, Tuhan sanggup untuk memelihara umat-Nya sampai janji-Nya digenapi.

Dalam sensus itu, ada catatan khusus untuk suku Ruben: keluarga Datan dan Abiram telah punah ditelan bumi karena memberontak. Mungkin ini yang membuat jumlah suku Ruben berkurang cukup banyak, sekitar 3.000 orang selisihnya dari sensus pertama. Suku Simeon berkurang paling banyak: 27.100 orang selisihnya dari sensu pertama. Kemungkinan karena suku inilah yang paling banyak terpikat oleh penyembahanberhala Baal di Peor, di mana 24.200 orang mati terkena tulah Tuhan sebagai hukuman atas dosa itu.

Selain sensus, Tuhan juga memerintahkan Musa untuk melakukan pembagian tanah warisan sesuai jumlah nama keluarga secara proporsional: tanah yang lebih luas untuk keluarga yang warganya lebih banyak. Berarti sensus ini sangat teliti, karena sampai mengetahu jumlah orang per-keluarga. Berarti juga, Musa memiliki peta tanah perjanjian itu (mungkin petas hasil penjelajahan 12 pengintai 38 tahun lalu). Prinsip kedua adalah pembagian berdasarkan undian, berarti Tuhan yang memgang kontrol penuh atas siapa mendapat tanah di mana.

Catatan terakhir dalam sensus ini adalah: “Di antara mereka tidak ada terdapat seorangpun yang dicatat Musa dan imam Harun, ketika keduanya mencatat orang Israel di padang gurun Sinai sebab TUHAN telah berfirman tentang mereka: ‘Pastilah mereka mati di padang gurun.’ Dari mereka itu tidak ada seorangpun yang masih tinggal hidup selain dari Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun.” (Bilangan 26:64-65). Semua terjadi tepat seperti apa yang telah difirmankan oleh Tuhan. Firman Tuhan itu benar, kekal, tidak berubah.

Tuhan itu setia. Apa yang pernah difirmankan-Nya itu pasti terjadi. Sekalipun keadaan berubah sangat drastis, sekalipun ada proses yang memakan waktu dan dalam beberapa hal menyakitkan dan menyesakkan. Tetapi, firman Tuhan itu tetap untuk selama-lamanya. Tuhan akan menggenapi setiap firman yang sudah dinyatakan-Nya.

Views: 7

This entry was posted in Bilangan, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *