Ketika di Bawah Disiplin Tuhan …

Bilangan 16:1-50

Korah, Datan, dan Abiram mengajak 250 orang pemimpin untuk memberontak melawan Musa. Ketika sudah terlanjur ada di bawah hukuman Tuhan karena dosa mereka, orang-orang ini bukannya merendahkan diri dan dengan tulus menjalani disiplin Tuhan; namun mereka justru mengeraskan hati untuk melawan pemimpin yang dipilih oleh Tuhan.

Ketika Musa mendengar tantangan mereka, ia bersujud. Respons Musa setiap kali bangsa ini memberontak atau protes kepada Tuhan atau kepadanya adalah: bersujud! Tidak mengangkat muka dan suara untuk membalas, tetapi yang pertama-tama dilakukan adalah sujud, menyembah Tuhan, berdoa kepada Tuhan. Baru setelah itu Musa mengatakan sesuatu. Musa meminta agar Tuhan sendiri yang menyatakan secara langsung siapa yang menjadi pilihan-Nya.

Keesokan harinya rombongan pemberontak itu, 250 orang, datang menemui Musa dan Harun di depan Kemah Suci. Tuhan menampakkan Diri dalam kemuliaan-Nya di tengah-tengah jemaat itu. Tuhan akan membinasakan seluruh jemaat, tetapi Musa dan Harun bersujud dan berseru agar Tuhan tidak membinasakan semua orang, karena hanya satu (sedikit orang) yang berdosa.

Tuhan memerintahkan agar umat itu menjauhkan diri dari perkemahan Korah, Datan dan Abiram. Musa mengucapkan hukuman: agar Tuhan menyatakan penghakiman dengan cara yang ajaib, yang tidak bisa dibantah lagi. Bumi terbelah di bawah perkemahan mereka dan menelan para pemberontak itu berserta keluarganya dan semua harta milik mereka. Sementata itu api keluar dari hadirat Tuhan dan membakar 250 orang pemimpin yang membawa persembahan ukupan.

Hari berikutnya, seluruh umat menggerutu kepada Musa dan Harun. Mereka menuduh keduanya yang membunuh umat Tuhan. Kemuliaan Tuhan kembali datang menaungi Kemah Suci, dan Tuhan menimpa umat itu dengan wabah penyakit yang mematikan.

Musa menyuruh Harun segera mengambil ukupan dan pergi ke tengah-tengah umat untuk mengadakan pendamaian bagi mereka. Harun berdiri di antara umat Tuhan, yang hidup dan yang mati. Dan karena Harun mengadakan pendamaian, maka wabah itupun berhenti. Tetapi 14.700 orang mati karena wabah itu.

Ketika ada di dalam kondisi yang sulit, terutama ketika kondisi itu adalah masa-masa disiplin dari Tuhan; jagalah hatimu untuk tidak menggerutu dan memberontak. Godaan untuk marah, untuk prostes, dan menyalahkan orang lain, keadaan, atau menyalahkan Tuhan pasti akan besar sekali. tenangkan hatimu, rendahkan dirimu, dan jalanilah masa disiplin itu. Siapa tahu Tuhan akan meringankan hukuman-Nya, atau kalau tidak, masa disiplin itu benar-benar dipakai-Nya untuk mendatangkan berkat bagimu.

Views: 7

This entry was posted in Bilangan, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *