Bilangan 10:1-36
Tuhan memerintahkan pembuatan sangkakala, fungsinya: aba-aba berkumpul dan berangkat, mengundang pertolongan Tuhan ketika terdesak dalam perang, tanda sukacita dalam perayaan. Ada fungsi praktis, tetapi juga fungsi spiritual. Selain suara sangkakala yang memberi tanda keberangkatan umat Tuhan, Musa juga mengucapkan doa kepada Tuhan: setiap kali mereka akan berangkat dan setiap kali mereka berhenti.
Pergerakan umat Tuhan ditentukan oleh Tuhan. Ketika Tuhan menyatakan kehendak agar mereka berangkat–ditandai dengan naiknya awan kemuliaan dari atas Kemah Suci, umat Tuhan harus segera siap untuk bergerak. Dan ketika sangkakala itu dibunyikan, merekapun mulai berjalan. Menunggu perintah Tuhan untuk bergerak, menunggu tanda dari Tuhan untuk bergerak menjadi bagian hidup umat Tuhan.
Pada hari ke-20, bulan ke-2, tahun ke-2 sejak keluar dari Mesir, awan kemuliaan Tuhan terangkat dari atas Kemah Suci, dan bangsa Israel berangkat sesuai dengan urutan dan prosesi yang Tuhan sudah tetapkan. Musa mengajak Hobab sudara iparnya untuk ikut dalam rombongan bangsa Israel. Musa ingin Hobab juga mengalami berkat Tuhan di tanah perjanjian. Selain itu, Musa ingin mendapat bantuan Hobab yang sangat mengenal medan di padang gurun.
Ketika bekerja sama dengan orang lain, seharusnya tidak hanya umat Tuhan mendapat manfaat atau berkat dari orang itu. Tetapi, kerja sama itu semestinya juga mendatangkan berkat bagi orang lain. Berkat yang terbesar adalah: orang itu mengenal Tuhan dan mengalami kasih karunia Tuhan atas hidupnya.
Perjalanan pertama bangsa Israel memakan waktu 3 hari. Kapan mereka berhenti ditentukan oleh Tuhan: “tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.” (Bilangan 10:33). Mereka hanya berjalan pada siang hari, malam hari mereka berhenti untuk bermalam.
Views: 7