Hidup untuk Masa Depan

Kejadian 25:19-34

Esau memandang ringan hak kesulungan itu. Yakub memandang bahwa hak kesulungan itu adalah hal yang sangat berharga. Cara pandang yang berbeda menghasilkan sikap/perilaku yang berbeda. Orientasi Esau kepada keadaan sekarang, sedangkan Yakub berorientasi kepada apa yang jauh di depan sana.

Apa yang dipandang ringan oleh Esau adalah perkara yang luar biasa: bukan hanya masalah bagian warisan harta, tetapi yang peling penting adalah warisan perjanjian Tuhan kepada Abraham: (1) berlipat ganda; (2) diberkati; (3) menjadi berkat bagi seluruh umat manusia. Tetapi, apa yang bernilai bagi Tuhan, dipandang remeh oleh Esau.

Esau lapar, ia perlu makan, dan ia rela menukarkan janji Tuhan yang diberikan kepada Abraham dan Ishak dengan sepiring masakan. Yang penting saat ini kebutuhannya terpenuhi. Ia tidak peduli dan tidak memikirkan masa depan yang lebih panjang.

Saya memiliki masalah yang sama dengan Esau: mudah mengikuti keinginan dan apa yang saya pandang sebagai kebutuhan di masa sekarang. Tidak memikirkan masa depan, tidak memikirkan akibat atau dampak yang akan mengikuti pilihan itu di masa depan. Saya cenderung langsung dan segera memenuhi keinginan yang saat ini muncul, dan tidak mengendalikan diri dengan melihat jauh ke masa yang akan datang.

Views: 7

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *