Hamba yang Dipimpin Tuhan

Kejadian 24:1-67

Abraham menggunakan janji Tuhan dan sifat Tuhan sebagai dasar perintahnya kepada hambanya untuk mencarikan istri bagi Ishak: (1) tidak mengambil perempuan Kanaan; (2) tidak mengembalikan Ishak ke negeri asal Abraham yang sudah ditinggalkan untuk mendapatkan Tanah Kanaan. Perjalanan mencari pimpinan Tuhan dimulai di sini.

Hamba Abraham berdoa kepada Tuhan, minta pimpinan Tuhan, dan meminta tanda yang spesifik dari Tuhan agar ia bisa mengerti kehendak Tuhan. Dan Tuhan memberikan tanda yang diminta, bahkan sebelum ia selesai berdoa!

Hamba Abraham tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Ia mengamat-amati dengan berdiam diri apakah benar itu kehendak Tuhan. Ia kemudian menanyai Ribka, minta informasi detil tentangnya. Dan Tuhan meneguhkan kehendaknya dengan hal itu. Tuhan memimpin hamba Abraham kepada anak dari saudaranya, seperti perintah yang diminta oleh Abraham.

Ketika mengerti kehendak Tuhan, hamba Abraham itu berlutut dan sujud menyembah Tuhan’ bersyukur kepada Tuhan yang menyatakan kasih dan setiaNya kepada Abraham–Tuhan yang memegang janjiNya kepada Abraham, sehingga dipertemukan dengan keluarga Abraham.

Hamba Abraham tidak mau makan sebelum ia menyelesaikan tugasnya: meminang Ribka. Dalam penjelasan tentang tugas itu, ia menceritakan amanat Abraham dan bagaimana Tuhan memberikan pimpinan dan meneguhkan kehendakNya. Baru setelah pinangannya diterima, hamba Abraham itu mau makan bersama.

Hamba Abraham tidak berlama-lama di situ. Ia segera minta pamit untuk menyelesaikan tugasnya. Terpujilah Tuhan. Misi itu dapat terlaksana. Dengan berdasar janji Tuhan, dengan bergantung kepada pimpinan/penyertaan Tuhan, dengan sikap fokus/setia sang hamba, pekerjaan itu dapat selesai dengan tuntas, dan mendatangkan berkat!

Views: 7

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *