Bangun dalam Kondisi Sadar

1 Tesalonika 5:1-11

Setelah menjelaskan bahwa orang percay ayang telah meninggal akan dibangkitkan dan bersama-sama menyambut Tuhan Yesus pada kedatanganNya nanti, Paulus melanjutkan mengenai sikap yang harus dimiliki jemaat dalam masa menantikan kedatangan Tuhan, yang merupakan misteri seperti kedatangan pencuri pada malam hari, yaitu: terus berjaga-jaga.

Pertama, Paulus–konsisten dengan pengajaran Tuhan Yesus–menyatakan bahwa tidak ada yang tahu kapan Tuhan akan datang kembali. KedatanganNya tak terduga. Ketika semua orang berpikir bahwa keadaan baik-baik saja atau biasa-biasa saja, ternyata waktunya tiba. Bagi sebagian besar orang, kedatangan Tuhan itu akan mengejutkan dan mendatangkan kekagetan. Sebab mereka tidak berjaga-jaga (ayat 1-3).

Kedua, Paulus mengingatkan jemaat–yang sudah mengetahui bahwa kedatangan Tuhan itu tak terduga–untuk berjaga-jaga, dengan ilustrasi: tidak tidur (lelap), melainkan tetap bangun di malam hari. Tidur berarti tidak sadar sekitarnya, berarti berasumsi bahwa tidak akan ada apapun terjadi. Jemaat harus berjaga-jaga dan sadar (sober, clearminded; nepho: abstain from wine). Tidak seperti orang-orang lain yang tidur dan mabuk anggur (ayat 4-7)

Berjaga: bangun, tidak lelap, dan sadar: pikiran jernih, tidak mabuk. Penerapannya: sadar, berbajuzirah iman dan kasih, berketopong pengharapan keselamatan. Orang-orang yang melakukan ini akan luput dari bencana atau murka pada saat kedatangan Tuhan. Tuhan ingin agar umatNya luput dari keterkejutan dan malapetaka, karena Ia telah memberi keselamatan di dalam Kristus (ayat 8-10).

Ketiga, Paulus mendorong jemaat untuk terus saling menasihati dan saling membangun dengan perspektif menantikan kedatangan Tuhan Yesus (ayat 11). Dalam konteks ini, jemaat saling memotivasi dalam; (1) menghibur yang kehilangan sanak/sahabat dengan pengharapan akan kebangkitan; (2) menasihati dan membangun untuk terus hidup berjaga-jaga dan sadar–tekun dalam iman, kasih, dilandasi jaminan keselamatan dari Tuhan.

Penerapan:
Berjaga-jaga: tidak terlena, tidak menganggap bahwa tidak akan ada apa-apa. Berarti menyiapkan semuanya seakan-akan hari ini waktu penghakiman itu.
Tidak menunda apa yang bisa/harus dikerjakan pada hari ini.

Views: 3

This entry was posted in 1 Tesalonika, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.