1 Yohanes 5:16-17
Bentuk kasih sepada saudara seiman, digabung dengan keyakinan akan jaminan jawaban doa dari Tuhan, menghasilkan tindakan: mendoakan saudara seiman yang sedang ada dalam persoalan atau kebutuhan. Secara khusus, saudara seiman yang sedang bergumul dengan dosa. Yohanes memberikan pengajaran tentang mendoakan saudara seiman dalam situasi sulit tersebut.
Kalau seorang percaya mengetahui ada saudara seiman yang sedang melakukan (ada di dalam) dosa yang tidak mematikan–tidak mengakibatkan kematian (fatal sin), maka ia harus memohon kepada Tuhan, maa Tuhan akan memberikan hidup (pengampunan) kepada orang itu. Tetapi, kalu saudara seiman itu melakukan dosa yang mengakibatkan kematian, Yohanes tidak menganjurkan orang percaya untuk mendoakannya (ayat 16).
Hal ini menunjukkan bahwa jemaat mengetahui atau memahami karakteristik dosa. Semua perbuatan yang salah adalah dosa, namun tidak semua dosa itu fatal (mematikan)–ayat 17. Pertanyaannya: dosa apa yang termasuk fatal, dan tidak perlu didoakan untuk mendapat pengampunan dari Allah? Dosa yang begitu serius sehingga hukumannya adalah kematian. Ananias dan Safira mati di tempat karena dosa mereka. Beberapa jemaat Korintus sakit dan mati karena dosa mereka.
Seharusnya Daud dijatuhi hukuman mati karena kejahatannya yang begitu besar. Namun, TUHAN berbelas kasihan kepadanya: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati” (2 Sam. 12:13). Tetapi anak yang dikandung Batsyeba yang ditulahi TUHAN sehingga sakit dan mati. Sekalipun Daud berdoa dan berpuasa selama anak itu sakit, namun TUHAN tetap pada vonisnya: anak itu mati.
Saya mengalami hukuman Tuhan atas dosa saya yang besar dan berlarut-larut–harus melepaskan/ menghancurkan harta milik yang terkait dengan perbuatan dosa saya. Sekalipun Tuhan mengampuni saya, dan tidak menjatuhkan hukuman mati kepada saya, tetapi hukuman yang lain tidak bisa ditawar dan harus dijalankan.
Penerapan:
Berhenti meminta dan berharap pengampunan kepada mereka yang telah melakukan kejahatan yang besar bersama saya. Supaya saya tidak berontak melawan keputusan Tuhan. “Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik.” (1 Sam. 3:18).
Views: 18