TUHAN Pemberi dan Pemelihara Iman

Ibadah Minggu GKJ Nusukan

Kejadian 15:1-6

Salah satu pergumulan orang percaya adalah: mempertahankan iman kepada Tuhan, tetap percaya kepada janji Tuhan. Sebab ada masa-masa di mana kepercayaan itu bisa lemah dan luntur–ketika janji itu tidak segera digenapi, ketika situasi dan kondisi justru bertentangan dengan janji Tuhan. Tuhan memahami pergumulan umat-Nya untuk beriman kepada-Nya. Maka selain memulai iman, Tuhan juga bertindak untuk memelihara iman orang percaya.

Ayat 1. TUHAN menemui Abram dalam penglihatan, dan berkata: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar“. Agaknya TUHAN tahu pergumulan Abram dan keraguan atau kekuatirannya, sehingga TUHAN memulai firman-Nya dengan penguatan “Janganlah takut“. TUHAN melihat keraguan orang percaya, dan Ia tidak membiarkannya bergumul sendiri, tetapi Ia berinisiatif untuk menemui dan menolong umat-Nya.

Ayat 2-3. Abram, menanggapi insiatif TUHAN, dengan jujur menyatakan keraguan dan kekuatirannya. Bahkan secara terus-terang Abram “protes” kepada TUHAN dengan kalimat yang agak sarkastis: apapun yang diberikan TUHAN kepadanya itu tidak akan ada manfaatnya, sebab TUHAN tidak memberinya keturunan. Abram kuatir–melihat sampai usianya yang makin tua, belum juga memiliki anak–janji TUHAN tidak akan digenapi.

Ayat 4-5. TUHAN, mendengar pengakuan keraguan dan kekuatiran Abram, meneguhkan janji yang pernah diberikan-Nya: kepastian bahwa Abram akan memiliki anak kandung, bukan anak angkat. Tidak hanya itu, tapi dari anak kandungnya itu, Abram akan memiliki banyak sekali keturunan seperti bintang-bintang di langit. Secara “dramatis” TUHAN menguatkan hati Abram.

Ayat 6. Betapa sederhana catatan Alkitab: “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN“. Hati Abram mudah percaya kepada TUHAN. Dan hati seperti itu yang menyenangkan TUHAN; sebab kepercayaan Abram itu diperhitungkan oleh TUHAN sebagai kebenaran. Percaya tanpa reserve kepada TUHAN ketika TUHAN berbicara–ini seperti anak kecil yang akan percaya dan memegang apapun yang dikatakan oleh bapanya, sebab ia percaya penuh kepada bapanya.

Penerapan:
(1) Memuji Tuhan, sebab Ia mengerti pergumulan saya untuk memegang janji-Nya, dan Ia mau menolong saya untuk tetap tekun percaya kepada-Nya.
(2) Terus tekun memegang dan mendoakan janji Tuhan yang pernah saya terima: mengumpulkan banyak harta untuk membangun Rumah Tuhan, sekalipun sampai sekarang saya tidak tahu bagaimana caranya dan kapan itu akan terjadi.

Views: 23

This entry was posted in Homili, Kejadian, Perjanjian Lama. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *