Lukas 13:31-35
Hidup Tuhan Yesus tidak diatur oleh desakan dunia atau manusia, tetapi diatur oleh “jadwal Tuhan”. Tuhan Yesus tahu rencana Allah Bapa, dan Ia menjalani hidup-Nya mengikuti rencana itu. Ia hanya melakukan kehendak Bapa-Nya, dalam apa yang dilakukan, di mana melakukan, dan kapan melakukannya. Agenda Tuhan Yesus adalah agenda Bapa-Nya (ayat 31-32).
Tuhan Yesus tahu betul bahwa hidupnya ada di tangan Bapa-Nya. Tidak ada ancaman atau bahaya yang dapat menyentuh-Nya kecuali karena ijin/kehendak Bapa-Nya. Dan Allah Bapa sudah menetapkan bahwa Yesus harus mati dibunuh di Yerusalem (ayat 33).
Sekalipun Ia tahu bahwa Yerusalem (representasi umat Tuhan) menolak dan membunuh utusan-utusan Allah, namun hati Yesus mengasihi mereka dan ingin agar mereka kembali kepada Tuhan–tetapi mereka telah keras hati: “kamu tidak mau” (ayat 34). Bukan Allah yang kurang kasih atau pengampunan, tetapi mereka yang menolak kasih Allah.
Allah itu panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Ia tidak langsung menjatuhkan hukuman. Selama masih ada waktu, Ia terus menerus menyatakna kasih-Nya dan bertindak untuk menarik kembali orang berdosa–seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya. Sampai titik di mana waktu itu habis, dan hukumn dijatuhkan.
Akan tetapi, bagi umat Tuhan, karena kasih dan kesabaran Tuhan, masih ada waktu–sekalipun hukuman sudah dijatuhkan–untuk punya masa deman. Karena kasih-Nya, umat Tuhan suatu saat akan melihat dan menerima Mesias. Ketika umat Tuhan itu mengeraskan hati, maka Tuhan akan menjatuhkan hukuman–kesesakan itu harus dialami, sebelum mereka bisa dipulihkan (ayat 35).
Penerapan:
Memuji Tuhan karena begitu besar kasih dan kemurahan-Nya kepada umat-Nya. Ia selalu mencari dan ingin memanggil umat-Nya yang berdoa untuk kembali kepada-Nya. Dan sekalipun Ia harus menghukum mereka karena kejahatan mereka, Ia memberikan pengharapan pemulihan setelah hukuman dijatuhkan–semata-mata karena kasih karunia-Nya dan pemilihan-Nya atas umat-Nya.
Views: 6