Bibit perpecahan

1 Korintus 1:10-16

Perpecahan disebabkan oleh perselisihan, perselisihan timbul dari adanya kelompok-kelompok/aliran-aliran yang berorientasi kepada pengajaran atau pengajar tertentu. Adanya berbagai pengajar/pengajaran tidak bisa dihindarkan, namun ‘ikatan primordial’ yang muncul, itulah yang sebenarnya harus dicegah.

Mestinya Paulus, Petrus, atau Apolos tidak pernah membentuk atau mendorong pembentukan kelompok-kelompok aliran. Fokus mereka kepada pemberitaan Injil dan pengajaran Firman Tuhan; lalu bagaimana bisa muncul berbagai kelompok yang kemudian saling bersaing dan berselisih ini?

Mungkin dimulai dari pandangan bahwa pengajaran seseorang itu yang paling cocok/benar–lupa bahwa setiap orang belum mampu menangkap kebenaran Allah secara keseluruhan, hanya sebagian kecil yang dinyatakan Allah seturut dengan kerelaan dan anugerah-Nya.

Pandangan di atas, biasanya akan membawa kepada sikap menilai pengajaran (orang) lain, membandingkan, dan kemudian menyatakan bahwa ajaran lain itu lebih buruk/lemah/jelek/tidak benar, dan sebagainya.  Padahal, tanggung jawab setiap orang adalah “Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. ” (Galatia 6:4).

Sikap yang benar: memandang kepada Kristus: Kepala Jemaat yang Tunggal. Ia tidak terbagi-bagi, Ia tidak melakukan pilih kasih. Pandangan kepada Kristus akan menolong membangun pandangan yang benar mengenai Tubuh Kristus yang Am–hanya ada satu Tubuh Kristus. Kemudian, cara pendang yang menyadari bahwa setiap orang tidak memiliki seluruh kebenaran, namun hanya sebagian kebenaran yang diijinkan Tuhan untuk ia tangkap, sehingga ia tidak menjadi sombong dan menghakimi orang lain.

Remember, you are not perfect; you only know partially. Stop judging others!

Views: 7

This entry was posted in 1 Korintus, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *