Hidup Sepadan Panggilan-Nya

Efesus 4:1-16

Paulus menasehati jemaat agar hidup sepadan/layak dengan panggilan di dalam Kristus, agar menjaga kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Upaya menjaga kesatuan itu dengan sikap rendah hati, lemah lembut, ketekunan, dan kesabaran/toleransi satu sama lain (ayat 1-3). Paulus memberi tekanan bahwa jemaat adalah satu kesatuan (ayat 4-6): satu tubuh, satu Roh, satu panggilan, satu Tuhan, satu iman, satu babtisan, satu Allah Bapa (bagi semua, di atas semua, melalui semua, dan di dalam semua).

Rendah hati: humility, lowliness of mind, the esteeming of ourselves small, inasmuch as we are so, the correct estimate of ourselves. Lemah lembut: meekness, mildness; it is the acceptance of God’s dealings with us considering them as good; in the Greek language, this word was used for a soothing medicine, a colt that had been broken, and a soft wind. In each case you have power, but that power is under control. Kesabaran: forbearance, long-suffering, self-restraint before proceeding to action; the quality of a person who is able to avenge himself yet refrains from doing so;“long-tempered,” the ability to endure discomfort without fighting back.

Basis kesatuan adalah: (1) semua dipanggil menjadi umat Allah melalui iman yang sama kepada Kristus; (2) semua memiliki posisi/kedudukan yang sama di hadapan Allah di dalam jemaat. Unity and equality; (3) semua punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga kesatuan.

Tetapi, Paulus mengatakan bahwa di dalam kesatuan itu ada keberagaman, karena masing-masing orang diberi karunia (charis) sesuai kemurahan (juga berarti kedaulatan) Kristus kepadanya. Kristuslah sumber karunia bagi masing-masing orang percaya, ada jenis-jenis karunia: sebagai rasul, nabi, penginjil, gembala, dan pengajar. Tujuannya: melengkapi jemaat untuk melayani dalam rangka pembangunan tubuh Kristus (ayat 7-12).

Tujuan pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus itu adalah: (1) seluruh jemaat mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah; (2) kedewasaan penuh; (3) tingkat pertumbuhan sesuai kepenuhan Kristus. Jemaat yang dewasa itu akan kokoh, tidak terombang-ambing oleh berbagai angin pengajaran dan tipu daya ajaran manusia, tetapi teguh berpegang kepada kebenaran dan terus bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus (ayat 13-15).

Paulus mengulang lagi prinsip bahwa setiap anggota jemaat memiliki peran masing-masing sesuai karunia yang diberikan Kristus yang harus dijalani dan dilakukan untuk bersama-sama membangun tubuh Kristus (ayat 16).

Ada dua perintah utama: (1) menjaga kesatuan tubuh Kristus; dan (2) lakukan bagianmu untuk membangun tubuh Kristus.
Modalnya adalah: (1) karya Kristus yang telah mempersatukan; (2) karunia-karunia yang sudah diberikan kepada maisng-masing anggota jemaat. Sikap yang harus dimiliki: (1) kasih, kerendahan hati, ketekunan/kesabaran/toleran satu sama lain; (2) memahami karunia dan tekun mengerjakan pelayanan berdasar karunia itu. Tujuannya: bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk kepentingan seluruh Tubuh Kristus (kesatuan dan pertumbuhan).

Views: 7

This entry was posted in Efesus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *