Umat Tuhan di Tengah Krisis

Kebaktian Minggu GKJ Karanganyar – 10 Mei 2020Bacaan: 1 Petrus 2:2-10Ketika umat Tuhan diijinkan masuk dalam suatu krisis, maka mereka sebenarnya mempunyai kesempatan untuk mengalami realitas kehadiran dan pertolongan Tuhan, dan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang biasanya tidak dilakukan pada masa-masa normal. Krisis menjadi peluang untuk mengalami keadaan yang lebih baik.

Ada dua pemikiran berdasar bacaan ini:
1. Umat Tuhan adalah pilihan Tuhan, imamat rajani, umat yang dikhususkan (didedikasikan) bagi Tuhan. Sehingga di dalam krisis, semestinya umat Tuhan menunjukkan identitas sebagai umat pilihan Tuhan, yang berbeda dari dunia. Menunjukkan kekudusan, pengharapan/optimisme, dan iman percaya kepada Tuhan.
2. Umat Tuhan dipilih untuk memberitakan pekerjaan Tuhan yang ajaib. Panggilan umat Tuhan adalah menyatakan iman, pengharapan, dan kasih kepada dunia.

Bagaimana menerapkannya?
1. Mewartakan iman bahwa Tuhan tidak berdiam diri, tetapi Tuhan akan menolong dan menyelamatkan kita.
2. Mewartakan pengharapan bahwa kondisi ini akan berakhir, karena percaya bahwa rancangan Tuhan bukan rancangan kecelakaan, tetapi rancangan damai sejahtera yang memberi masa depan yang penuh harapan.
3. Mewartakan kasih dalam perkataan dan perbuatan untuk kebaikan orang lain, tindakan nyata untuk memenuhi kebutuhan orang orang lain.

Pertanyaan perenungan:
1. Bagaimana sikap saya sebagai orang percaya di masa krisis ini? Apakah saya menunjukkan optimisme, pengharapan, dan iman saya? Ataukah sikap saya sangat negatif, pesimis, penuh keluh-kesah, dan sungut-sungut?
2. Apakah saya tahu apa yang dibutuhkan oleh orang-orang di sekitar saya, di lingkuangan pekerjaan saya, di antara keluarga dan teman-teman saya? Apakah yang bisa saya lakukan untuk menyatakan kasih secara nyata kepada mereka di masa krisis ini?

Views: 10

This entry was posted in 1 Petrus, Homili, Perjanjian Baru. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *