Menjadi Senjata Kebenaran Di Tangan Allah

Kebaktian Minggu GKJ Karanganyar
Minggu, 28 Juni 2020

Roma 6:12-30

Cara pandang yang harus dimiliki seorang percaya: saya sudah dimerdekakan dari perbudakan dosa, dan sekarang saya menjadi milik dan hamba Allah. Cara hidup yang dihasilkan dari cara pandang itu: tidak lagi menginjinkan dosa menguasai tubuh saya, tidak lagi menyerahkan tubuh saya untuk mengikuti keinginannya.

Tetapi, itu tidak secara otomatis terjadi sejak seseorang diselamatkan. Cara hidup tu harus diusahakan dan diperjuangkan. Ada keputusan yang harus diambil untuk tidak mengikuti dosa: harus berkata tidak, harus menolak keinginan/dorongan dosa. Pilihan dan keputusan itu harus dibuat setiap hari, setiap saat.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Kor. 10:13)

Kekuatan/kuasa dan jalan keluar untuk tidak berbuat dosa itu disediakan oleh Tuhan. Tuhan menyeleksi pencobaan, Tuhan memberikan jalan keluar. Bagian saya adalah: memilih untuk melawan dosa dan untuk mentaati Tuhan. Saya tidak punya cukup kekuatan/kuasa dalam diri saya sendiri–kuasa itu disediakan oleh Tuhan. Tetapi, pilihan untuk taat itu ada di tangan saya.

Views: 8

This entry was posted in Homili, Roma. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *