Kerendahan Hati

Ibadah Minggu Palmarum – GKJ Salatiga Online

Filipi 2:5-11

Sikap yang dituntut atas umat Tuhan: (1) jangan melakukan apapun juga yang muncul dari ambisi yang egois (kompetisi untuk mengalahkan orang lain) dan keinginan untuk mendapatkan pujian yang kosong (pujian manusia, bukan pujian dari Tuhan); (2) dengan didasari sikap rendah hati, menilai orang lain lebih dari diri sendiri–menghargai orang lain, tidak merendahkan/melecehkan, melihat kelebihan/keunggulan yang dimiliki orang lain; (3) tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri, tetapi juga memikirkan kepentingan orang lain.

Umat Tuhan diperintahkan untuk memiliki hati dan pikiran (cara pandang, mindset) yang dimiliki Tuhan Yesus, di dalam relasi dengan orang lain. Mindset Tuhan Yesus: (1) sekalipun setara dengan Tuhan dan memiliki sifat-sifat Tuhan, tetapi tidak memandang hal itu (yang sangat dahsyat itu) sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan/dibela; (2) mengosongkan diri (membuat diri-Nya menjadi bukan siapa-siapa), melepaskan atribut-atribut kemuliaan yang dimiliki, menjadi sama dengan manusia: menjadi orang biasa; (3) dan dalam keadaan sama dengan manusia itu, Ia tunduk sampai mati, bahkan mati dengan cara yang paling nista.

Betapa sulit bagi saya untuk merendahkan diri seperti Tuhan Yesus. Saya masih terus memperjuangkan nama baik saya, saya menikmati pujian dan penghargaan orang lain. Mungkin saya tidak haus pujian atau penghargaan, tetapi saya tidak siap untuk mengalami perendahan, mengalami cemooh, mengalami kehilangan reputasi dan nama baik. Saya marah dan sakit hati ketika saya tahu ada pandangan negatif tentang diri saya. Saya akan berusaha membela diri dan mengubah penilaian itu. Orientasi saya masih kepada apa pandangan orang, bukan kepada ketundukan diri kepada Tuhan.

Views: 7

This entry was posted in Homili. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *