Ezra 6:14-15
Pembangunan Bait Allah kemudian berjalan dengan lancar. Dalam melakukan pembangunan itu, ada beberapa panduan yang membimbing umat TUHAN: (1) mereka dikuatkan oleh nubuatan dari nabi Hagai dan nabi Zakharia; (2) mereka mentaati perintah TUHAN, baik dalam sikap/cara maupun dalam spesifikasi bangunan Bait Allah yang diatur dalam hukum TUHAN; (3) mereka tunduk mengikuti perintah/regulasi dari pemerintah Persia di bawah raja Koresh, Darius, dan Artahsasta–ayat 14.
Keberhasilan proyek pekerjaan Tuhan di tengah masyarakat yang tidak mengenal Tuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor–sikap atau respons yang benar kepada arahan dari faktor-faktor itu akan mendukung berjalan dan berhasilnya pekerjaan: mendengar dan mengikuti nasihat dan nubuat dari para nabi, taat dalam mengimplementasikan aturan yang ada di dalam hukum Tuhan, dan ketaatan/penundukkan diri kepada regulasi pemerintahan yang ada. Ketiga-tiganya harus ada supaya tidak terjadi penyimpangan atau konflik.
Pada tahun ke-6 pemerintahan Darius, Rumah TUHAN selesai dibangun–memerlukan waktu 21 tahun untuk menyelesaiakannya: 2 tahun dimulai, kemudian 15 tahun tertunda karena perintah raja, lalu 4 tahun sejak Hagai mulai bernubuat untuk memulai kembali pembangunannya. Itu berarti, Bait Allah selesai dibangun tepat 70 tahun sejak dihancurkan (ayat 15). Kalau tidak ada penundaan 15 tahun, bangunan itu selesai lebih cepat–tetapi TUHAN telah melihat di masa depan, dan Ialah yang mengatur segala peristiwa untuk menggenapi janji-Nya. Waktu TUHAN tidak bisa dipercepat: timing-Nya itu sempurna.
Tidak perlu gelisah atau kuatir atau marah ketika ada penundaan–karena Tuhan mengendalikan segala sesuatu. Penundaan itu adalah bagian dari rencana Tuhan yang sempurna. Tuhan berdaulat atas waktu. Ia bisa mengentikan waktu seperti zaman Yosua, atau memundurkan waktu seperti permintaan Raja Hizkia. Tuhan tidak pernah tergesa-gesa, Tuhan tidak pernah kemrungsung, Tuhan selalu on time in His time! Belajarlah untuk hidup di dalam kerangka dan ritme waktu Tuhan, supaya memperoleh ketenangan dan terhindar dari kepanikan.
Penerapan:
Belajar untuk mempercayai dan menyerah kepada pengaturan waktu Tuhan–tidak memburu-buru Tuhan, tidak menuntut-nuntut agar Tuhan melakukan janji-Nya sesuai keinginan saya.
Views: 5