Cara yang Biasa di Tangan TUHAN Yang Luar Biasa

Rut 2:18-23

Cara TUHAN memberkati/memelihara umat-Nya tidak selalu dengan cara yang ajaib atau dengan tanda-tanda/mujizat yang melampaui hukum alam (misalnya menurunkan manna dari langit atau mengeluarkan air dari batu karang). Tetapi Ia juga bekerja dengan cara-cara yang biasa: orang bekerja keras dan mendapat upah. Dan ketika orang setia melakukan pekerjaannya, TUHAN bisa membuka pintu kepada peluang/kesempatan kepada berkat berikutnya yang lebih besar.

Rut kembali ke kota membawa hasil kerjanya hari itu (ayat 18). Berarti Rut dan Naomi tinggal di kota Yerusalem. Agaknya mereka masih tinggal di rumah Naomi, akan tetapi karena sudah jatuh miskin, Naomi berusaha menjual tanah warisan Elimelekh, suaminya (Rut 4:4). Sementara itu, Rut yang bekerja untuk menghidupi Naomi dan dirinya sendiri.

Naomi heran melihat banyaknya hasil yang dibawa pulang oleh Rut–karena di dalam pengalamannya, tidak pernah seorang asing/miskin yang memungut jelai bisa memperoleh hasil sebanyak itu. Apalagi, ketika Rut memberikan kelebihan makanan yang diperolehnya dari Boas kepada Naomi (ayat 18). Naomi tahu, bahwa hasil yang diperoleh Rut itu pasti karena kemurahan hati pemilik ladang. Karena itu ia bertanya di mana Rut tadi bekerja. Rut mengatakan bahwa ia bekerja di ladang Boas (ayat 19).

Mendengar nama Boas, ada dua hal yang dinyatakan oleh Naomi (ayat 20): Pertama, memintakan berkat TUHAN untuk Boas karena ia telah menunjukkan kebaikan kepada orang hidup dan yang sudah mati–suami dan anak-anaknya. Kebaikan kepada Rut dan Naomi merupakan bentuk kebaikan kepada keluarga mereka yang sudah meninggal.

Kedua, Naomi mengatakan bahwa Boas adalah keluarga dekat, salah satu dari seorang yang bisa menjadi penebus. Dalam Hukum TUHAN ditetapkan tanah warisan tidak boleh dijual di luar keluarga terdekat, supaya suatu saat bisa diperoleh kembali oleh pemilik semula (Ima. 25:24-28). Ketika seorang laki-laki mati tanpa keturunan laki-laki, maka keluarga terdekat harus mengambil istrinya dalam rangka meneruskan keturunan orang yang mati tadi (Ula. 5-10), dan dengan demikian akan bisa menebus kembali tanah yang telah dijual.

Rut mengatakan bahwa Boas meminta dia terus bekerja di ladangnya sampai selesai seluruh pekerjaan memanen. Dan Naomi mendukung hal itu. Naomi melihat bahwa di ladang Boas itu Rut akan aman, sebab di ladang orang lain akan ada kemungkinan Rut akan diperlakukan dengan tidak baik. Maka Rut taat pada Naomi, terus bekerja di ladang Boas sampai musim menuai jelai dan gandum berakhir–sekitar bulan Mei sampai Juni (ayat 21-23).

Apa yang dimulai dengan sederhana dan sangat biasa-biasa, di mana Rut keluar untuk bekerja–seadanya yang bisa dilakukan–asal bisa mendapat makanan, membuka pintu bertemu seorang yang sangat murah hati, sehingga Rut mendapat hasil yang melimpah serta mendapat jaminan keamanan; kemudian itu membuka pintu kepada peluang berikutnya untuk meneruskan keturunan dan mempertahankan warisan tanah–sebab Boas ternyata salah satu penebus bagi keluarga Naomi.

Penerapan:
Mensyukuri setiap berkat dan peluang yang diberikan oleh Tuhan; dengan mengerjakan kesempatan itu sepenuh hati. Siapa tahu, Tuhan akan memakainya untuk membukakan pintu berkat yang selanjutnya; melanjutkan penggenapan rencana-Nya.

Views: 9

This entry was posted in Perjanjian Lama, Rut, Saat Teduh. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *